Minggu, 14 Februari 2010

Rahasia Pedang Buntung

BAB 1

Hujan dan angin beberapa kali

Di sisi danau Po Yang, pemandangannya seperti dalam lukisan, sebuah bangunan besar didirikan disisi danau, inilah vila Hua Yue yang termasyur didunia persilatan. Bangunan mewah yang berderet dengan tangga tinggi berliku-liku tampak megah sekali.

Malam baru tiba, dipermukaan danau yang samar-samar terkilas sinar riak, lampu nelayan yang merah, tiga-tiga dua-dua, dari pantai danau perlahan bergerak ketengah danau membuat lukisan yang tidak bergerak ini jadi bergerak.

Diatas balkon yang menghadap danau, duduk seorang tua dan seorang muda, dua-duanya wanita, yang tua berusia setengah abad, tapi kecantikannya masih terlihat, pakaiannya sangat mewah, ditambah dengan hiasan istana-nya, persis seperti nyonya bangsawan, dia adalah pemilik vila Hua Yue Nyonya Po Yang, sedang yang duduk disebelahnya, adalah seorang wanita cantik berusia sekitar dua puluhan, kecantikan-nya seperti dewi didalam dongeng, dia adalah putrinya Nyonya Po Yang, wanita tercantik didunia persilatan Dewi Hangat Dunia Persilatan Tao Yu Fen.

Ibu dan putrinya itu sedang duduk diam, wajahnya tampak sangat berat, dari matanya Tao Yu Fen malah berlinang air mata.

Vila yang begitu besarnya, dari dalam hingga keluar tampak sangat tenang sepertinya yang tinggal hanya mereka berdua ibu dan anak.

Nyonya Po Yang mengeluh panjang, memecah ketenangan berkata, “Anak, kau sung-guh bodoh, tidak seharusnya membiarkan kakak iparmu pergi, sekarang ketua sangat marah sekali…”

Tao Yu Fen dengan sedih berkata, “Bu, bukan aku sengaja melepas dia pergi, aku tidak menduga dia bisa pergi.”

Nyonya Po Yang berkata, “Hai! Anak, coba kau pikir, ketua telah memutuskan menjodoh-kan dirimu pada kakak iparmu dan mengadakan pesta meriah, tapi mengapa pada malam pengantin malah terjadi hal yang begini, ketua orangnya sangat angkuh, mana bisa menerima kejadian ini.”

Tao Yu Fen dengan marah berkata, “Bu, apakah masalah yang begini besar juga harus menurut perintah orang lain, hingga kita sama sekali tidak ada kebebasan, apakah kita hidup untuk orang lain?”

Nyonya Po Yang merasa sedih berkata, “Anak, sekarang kau menyalahkan ibu juga tidak ada gunanya, tidak akan bisa merubah kenyataan. Hai! Dua puluh tahun yang lalu, sekali salah jalan…sudahlah, kita adalah murid perguruan Tian Xiang, terpaksa segalanya diatur ketua.”

Tao Yu Fen dengan emosi berkata, “Bu, aku akan pergi, pergi jauh sekali.”

Nyonya Po Yang menggelengkan kepala, “Jangan bicara bodoh, dunia ini walau besar, mungkin tidak ada tempat untukmu bersembunyi, jika kau pergi, bagaimana dengan ibu? Apa mau membiarkan ibu menerima hukum-an perguruan yang sadis?”

Tao Yu Fen menundukan kepala, air mata-nya yang jernih, menetes turun dari pipinya.

Nyonya Po Yang menggunakan tangannya mengusap pundak dia, dengan sedih berkata, “Anak, ibu telah mencelakaimu, sekarang jika kita dapat mencari kakak iparmu, masalahnya mungkin bisa dibereskan, tapi selama tiga bulan, ketua telah mengerahkan ratusan orang, tetap saja tidak bisa menemukannya…”

Tao Yu Fen perlahan menggigit bibir bawah nya, “Walau bisa menemukannya, aku juga tidak akan menikah dengan dia.”

Nyonya Po Yang menarik tangannya sambil melotot, “Bicara apa kau ini, apa kau tidak suka pada dia?”

“Aku…aku tidak ingin mencelakainya, membuat dia merana seumur hidup!”

“Anak bodoh, dia adalah murid ketua, mana bisa merana seumur hidup. Aku tidak tahu cara berpikirmu, tapi, bicara apa pun sudah terlambat, bagaimana pun tidak bisa menemu-kannya.”

“Bu, katanya kau ada masalah yang ingin dikatakan, apakah itu?”

Nyonya Po Yang mengeluh lagi, “Anak, ketua sudah perintahkan, supaya kau menikah dengan ‘Sastrawan Seruling Giok Huang Ming!’

Tubuh Tao Yu Fen mendadak gemetar, dengan suara ketakutan berkata, “Apa, menikah dengan anak manja itu?”

Nyonya Po Yang berusaha membuat suaranya lembut “Anak, Dong Ting Jun diberi gelar orang keluarga nomor satu di San Xiang, tidak akan ada niat sedikit pun berbuat tidak pantas padamu.”

Tao Yu Fen membelalakan mata, “Apa maksudnya ketua?”

“Memperluas kekuasaan perguruan kita sampai ke San Xiang.”

Tao Yu Fen menggigit giginya, “Jadi aku digunakan sebagai alat untuk memperluas kekuasaan?”

Nyonya Po Yang tertawa pahit, “Anak, bukan begitu, anak perempuan bagaimana pun harus menikah dan pernikahan ini juga tidak jelek…”

Tao Yu Fen membalikan kepala, “Aku tidak mau!”

Nyonya Po Yang menghembuskan nafas, “Anak, jangan menolak, ini adalah perintah, kau bisa membayangkan akibatnya, cepat atau lambat, Dong Ting Jun akan mengutus orang mengantarkan kado pernikahan……”

Tao Yu Fen mendadak bangkit berdiri, “Kado pernikahan! kalau begitu ini sudah dipastikan?”

Nyonya Po Yang menganggukan kepala, “Benar!”

Tao Yu Fen tertawa sedih, “Bagus sekali, terpaksa aku akan mengikuti jejak kakak, tenang terbaring didasar danau, semua kepusingan jadi lenyap.”

Nyonya Po Yang jadi gelisah, berkata dengan suara gemetar, “Anak, apa kau memaksa ibu mati?”

Sepasang pundak Tao Yu Fen mulai bergetar, air mata yang seperti mutiara putus benangnya, terus berjatuhan.



0-0-0



Ditepi barat laut danau disebuah kolam yang sangat liar, tertambat satu perahu nelayan dengan satu tiang, didalam semak-semak, ada satu gubuk rumput, dilihat dari luar, gubuk itu belum lama dibangun, sejauh mata memandang, seperti kembang rumput putih yang tanpa batas, gubuk rumput itu tersembunyi didalamnya, jika tidak dari dekat, gubuk itu tidak bisa dilihat. Beberapa li disekitarnya, tidak terlihat ada rumah, sampai satu jalan kecil pun tidak ada.

Saat ini, matahari baru saja terbit, sinar matahari yang hangat, menyinari tubuh terasa sangat nyaman.

Di lapangan tanah didepan rumah rumput, seorang pemuda yang berpakaian nelayan, duduk diatas kursi papan sedang berjemur matahari, ada seorang anak laki laki yang berusia sekitar empat lima tahun, ditangannya sedang meng-goyangkan sebuah kelontongan, berlari-lari di lapangan tanah.

Anak kecil asal ada mainan, meski seorang diri, tetap dapat bermain dengan gembiranya.

Sepasang mata pemuda menatap terpaku, terpaku melihat kelangit, terdiam tidak tahu sedang memikirkan apa.

“Buk” anak kecil itu lari berputar hingga kepalanya menjadi pusing, begitu jatuh tersungkur ketanah, kelontongan ditangan jatuh terlempar ketempat jauh. Dia tidak menangis, dia bangkit duduk, pipi kecilnya mengembang, seperti marah pada dirinya sendiri.

Pemuda itu terkejut, buru-buru berkata, “Yu Lin, kenapa, sakit tidak?”

Anak kecil itu memalingkan kepala melihat pada pemuda itu, tidak bicara.

Pemuda itu bangkit berdiri, menghampiri anak kecil itu, berkata dengan lembut, “Yu Lin, anak baik, bangunlah!”

Anak kecil memonyongkan mulut, “Aku tidak mau!”

Pemuda itu mengangkat bahu, memungut mainan kelongtongan, menepuk-nepuk member-sihkan debu diatasnya, “Anak, lain kali ayah akan belikan yang lebih bagus lagi!”

“Aku tidak mau!”

Pemuda tidak bisa berbuat apa-apa, meng-hembuskan nafas sekali, “Anak, kenapa kau ini?”

“Pokoknya aku tidak mau!”

“Kenapa tidak mau?”

Anak kecil itu dengan mata yang merah, “Aku hanya ingin ibu!”

Pemuda itu seperti disengat oleh lebah, wajahnya berubah tubuhnya bergetar, matanya berubah menjadi merah, “tung” terdengar satu suara, mainan kelontongan itu jatuh ketanah.

Siapakah pemuda ini?... dialah orang yang beberapa bulan lalu, tidak mau dipaksa menikah dengan wanita tercantik didunia persilatan Dewi Hangat Dunia Persilatan Tao Yu Fen, setelah melarikan diri pada malam pengantin, dengan membawa anaknya dia bersembunyi ditempat itu dan menjadi Nelayan Ikan, Chen Jia Lin.

Sepatah kata dari anak kecil itu telah mengungkit kenangan pahitnya. Istri tercintanya terjun kedanau membunuh diri, peristiwa ini sudah hampir berlangsung tiga tahun, meninggal-kan anak yang tidak beribu ini. Anak ini terus mendesak padanya untuk mencari seorang ibu baru, entah sudah keberapa kali dia berkata, setiap kali setelah dia berkata begitu, dia akan bersedih selama satu-dua hari, keadaan ini terus menerus berlangsung, membuat dirinya hampir menjadi gila.

Ayah dan anak itu, tidak tahu harus marah pada siapa, yang seorang berdiri seperti kayu, yang seorang lagi duduk ditanah, siapa pun tidak bicara lagi.

Akhirnya, Chen Jia Lin merasa tidak tahan, berkata, “Yu Lin, bangunlah, ayah pasti akan mencari ibu kembali!”

Anak kecil itu bersuara menangis, “Kau bohong, aku tidak mau dengar!”

Chen Jia Lin tertawa sedih, “Yu Lin, ayah akan mencari ibu, kau akan lama ditinggalkan, lama sekali tidak akan bisa melihat ayah.”

Anak kecil itu mengusap air mata dengan belakang tangannya, “Aku tidak takut asal ibu bisa kembali… Kakak dari keluarga Zhou juga punya ibu, hanya aku yang tidak punya.”

Wajah Chen Jia Lin tampak seperti mau kram, air matanya mengalir, tadinya dia mencoba menahan air matanya supaya tidak keluar, tapi matanya tidak mau mendengar perintahnya, seperti tanggul bobol, airnya mengalir tidak bisa ditahan lagi.

Anak kecil itu bangkit berdiri, menarik ujung baju ayahnya, “Ayah, kau jangan menangis, aku tidak mau ibu lagi!”

Begitu berkata ini, Chen Jia Lin lebih tidak bisa menahan diri, dia malah jadi menangis mengeluarkan suara, menggunakan tangan mengusap-usap kepala anaknya, didalam hati dia mulai menyesal, jika waktu itu dia tidak memperdulikan akibatnya, tidak menahan gengsi, menikah dengan adik istrinya, setelah menikah lalu berusaha melarikan diri, bukankah akan bisa menyelesaikan masalah yang sulit ini? Tapi setelah dipikir kembali, dia merasa melarikan diri dari pernikahan adalah hal yang betul, pertama, Tao Yu Fen menikah dengan dia bukan atas kemauan sendiri. kedua, dia dengan anaknya melarikan diri meninggalkan ibu gurunya, bukankah untuk menghindarkan permainan ibu gurunya?

Tepat saat itu, terdengar satu suara dingin, “Nelayan Ikan, sungguh pintar kau bersembunyi!”

Tidak tahan hati Chen Jia Lin bergetar, kepala seperti mau pecah, dalam hatinya berkata, ‘Apakah orangnya perguruan Tian Xiang sudah mencari sampai ditempat ini? Tempat yang begini tersembunyi pun, masih dapat dilacak oleh mereka, sungguh mengerikan!” matanya menyapu kesekeliling, tapi tidak terlihat bayangan orang.

Yu Lin mengangkat kepalanya, “Ayah, apakah ada tamu?”

Chen Jia Lin memegang erat tangannya, berkata, “Jangan bicara!” lalu memperkeras suara berkata lagi, “Sobat dari mana yang datang?”

Suara dingin itu berkata, “Coba pikir, kita bukan orang asing!” suaranya sangat aneh, sepertinya berkata dengan mulut ditutup.

Chen Jia Lin dengan suara gemetar bertanya, “Bukankah kau, orang yang pernah menyamar sebagai aku?”

“Jangan bicara hal yang tidak enak di dengar, Menyamar sepertimu hanya sekedar keinginan sejenak, jadi tidak akan menyamar terus.”

Chen Jia Lin menelan air liurnya, bertanya lagi, “Kau datang kesini, ada perlu apa?”

“Nelayan Ikan masih muda, melakukan sesuatu pekerjaan jangan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tidak memperdulikan hidup matinya orang lain.”

Chen Jia Lin terkejut, “Apa maksudmu berkata demikian?”

“Dimalam pengantin, kau meninggalkan pengantin wanitanya, coba pikir, siapa yang menanggung akibatnya?”

Wajah Chen Jia Lin jadi berubah, kenapa orang ini bisa tahu masalahnya? Siapa Dia sebenarnya? Dan bagaimana bisa mencari sampai kesini, mengurusi hal yang sebenarnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan dia?

Anak kecil yang bernama Yu Lin, membelalakkan matanya merasa aneh, dia melihat-lihat ke kiri ke kanan, semua pembicara-an ini dia tidak mengerti.

Setelah beberapa saat, dengan penasaran Chen Jia Lin berkata, “Sobat, apa arti perkataan mu?”

“Nelayan Ikan, jangan pura-pura tidak mengerti, didalam hati kau lebih mengerti dari siapa pun. Melarikan diri dari kenyataan, tidak memperdulikan akibatnya, adalah perbuatan pengecut, dan merendahkan kedudukan seorang pesilat, kau tahu tidak?”

Pengecut, kata-kata ini, membuat Chen Jia Lin merasa tidak bisa menerima, tapi dia sekarang sudah tidak ada semangat bertempur, dia menghela nafas, “Sobat, kenapa kau turut campur masalah ini?”

“Orang dunia mengurus masalah dunia, jika suka mengurus, urus saja terus, apa ada yang aneh?”

“Tapi aku merasa aneh!”

“Mau aneh kek, mau tidak aneh kek, sisa permainannya, kau harus jalankannya sampai habis.”

“Silahkan kau keluar dulu nanti kita dibicarakan!”

“Apa perlu?”

“Jika tidak, silahkan saja pergi!”

Sekelebat, satu bayang orang muncul dipinggir lapangan, ternyata dia seorang sastra-wan bercadar. Hati Chen Jia Lin bergetar, lawan telah merubah lagi penampilannya, tapi cara yang seperti setan ini, dia pernah mengalaminya.

Anak kecil Yu Lin berkata, “Yah, paman ini sangat menakutkan…”

Chen Jia Lin menggenggam erat tangan anak kesayangannya, sambil menghibur berkata, “Yu Lin, jangan takut, paman ini adalah orang baik. Kau masuk dulu kerumah, ayah akan bicara dulu dengan paman ini.”

Anak kecil yang bernama Yu Lin memiringkan kepalanya, “Sekarang aku sudah tahu, paman ini memakai cadar, pasti meniru kakak keluarga Zhou untuk menakut-nakuti orang!”

Chen Jia Lin tertawa canggung, “Betul, betul begitu, kau masuklah kedalam rumah!”

Yu Lin menatap sekali lagi pada sastrawan bercadar, memungut mainan kelontongan yang ada ditanah, sambil menggoyangkannya dia masuk kedalam rumah.

Setelah Chen Jia Lin melihat anak kesayangannya masuk kedalam rumah, baru dia membalikan kepala, “Mohon tanya sebutan Anda?”

Sastrawan berbaju hijau bercadar tampak seperti sedang terbengong, dia tidak menyahut.

Chen Jia Lin merasa sangat aneh, dia memperbesar suaranya, “Sobat, jika tidak mau mengenalkan dirimu, kita tidak perlu bicara!”

Tiba-tiba Sastrawan bercadar itu bersuara dalam, “Kehidupan ini seperti panggung sandi-wara, buat apa bersikap terlalu serius? Panggilan nama hanya mewakili seseorang, asal kau tahu aku, itu sudah cukup, buat apa harus meribut-kan soal nama segala? Jika kau tetap ingin tahu, panggil saja aku Orang Kehilangan Hati!”

“Orang Kehilangan Hati?”

“Benar, Orang yang hatinya hilang!”

“Hatinya hilang masih bisa hidup?”

Sastrawan bercadar itu tertawa, “Maksud-nya Orang kehilangan hati, adalah yang disebut mayat berjalan. Orang yang seharusnya mati tapi tidak mati, dan terpaksa melanjutkan hidupnya!”

Hati Chen Jia Lin menjadi dingin, teori aneh ini dia tidak pernah mendengar, didalam hatinya sudah jelas lawan tidak mau menyebut asal-usulnya, sembarangan saja bicara, tapi dia tidak bisa mendebatnya. Saat itu dia meng-goyangkan bibir, “Kembali kepokok persoalannya, apa maksud sebenarnya anda datang kesini?”

“Baru saja tadi kukatakan, aku ingin kau pergi membereskan akibat tindakanmu!”

Chen Jia Lin mengerutkan alis, “Kenapa anda turut campur dengan masalah ini?”

“Alasannya…? Tampaknya jika aku tidak mengatakannya kau akan penasaran terus. Dewi Hangat Dunia Persilatan seperti bunga alam yang ternama, siapa yang tega melihat bunga ternama ini dirusak angin dan hujan. Aku sangat menyayangi bunga ini, tapi aku adalah orang yang telah kehilangan hati, tidak dapat meng-urusinya, maka terpaksa aku mencarikan pelindung bunga, dan kau adalah orang yang tepat menjabat sebagai pelindung bunga!”

Satu teori aneh, Chen Jia Lin yang mendengarnya sampai mengerutkan alis, tapi kata-kata Pelindung Bunga ini, malah membuat hatinya bergetar.

Orang Kehilangan Hati seperti belum puas dengan penjelasannya, dia melanjutkan lagi, “Nelayan Ikan, bunga indah kalau sudah waktu-nya dipetik, haruslah dipetik, jangan menunggu sampai menjadi layu, hingga hanya bisa memetik dahan yang kosong, aku tidak mengerti, terhadap bunga tercantik mengapa kau tidak ada perasaan, apakah kau ingin menyesal seumur hidup?”

Chen Jia Lin merasa perkataannya seperti ada maksud lain, “Aku juga seorang yang kehilangan hati!”

Orang Kehilangan Hati tertegun sebentar, lalu tertawa, “Dengan demikian, kita teman seperjuangan, tapi, aku berharap kau bisa mendapatkan kembali hati yang hilang itu, jika kau melakukan perbuatan sepertiku, maka itu salah besar. Omong-omong, bagaimana kau akan mengurus akibat perbuatanmu?”

“Kau masih belum mengatakan hal yang sebenarnya.”

“Karena dimalam pengantin kau pergi tanpa meninggalkan jejak, ketua Mu Dan sangat marah, sekarang dia telah memerintahkan Dewi Hangat Dunia Persilatan menikah dengan Sastrawan Seruling Giok, Huang Ming, beberapa hari ini akan menyerahkan mas kawin…”

Chen Jia Lin terkejut sekali berkata, “Ada hal demikian! bagaimana kau bisa tahu?”

“Soal ini kau tidak perlu tahu, aku hanya ingin bertanya padamu apa rencanamu meng-urus persoalan ini.”

Keadaan hati Chen Jia Lin jadi bergejolak, sungguh kejadian yang diluar dugaan, tiba-tiba dia teringat kejadian dua tahun yang lalu, waktu itu Sastrawan Seruling Giok pernah menyewa Xie Zang Gui seorang pembunuh bayaran di dunia persilatan untuk membunuh dirinya, didalam ingatannya dia adalah anak yang manja, tidak pantas buat Tao Yu Fen? Tapi Tao Yu Fen adalah murid perguruan Tian Xiang, ketua Mu Dan mempunyai kekuasaan mengendalikan dia, jika dia sudah menolak pernikahannya, bagaimana dia bisa melibatkan dirinya lagi? Maksud perkataannya dimalam pengantin, bahwa dia tidak mencintai dirinya, dan semuanya karena dipaksa menikah, itu tentu akan menjadi hal yang amat menyiksa…

Saat berpikir, dengan berat dia berkata, “Tao Yu Fen tidak cinta padaku, ini tidak bisa dipaksakan!”

“Bagaimana kau bisa tahu, apa dia mengatakannya?”

“Hampir sama dengan mengatakannya!”

Orang Kehilangan Hati berpikir keras, berkata, “Paling baik selesaikan dulu masalah didepan mata, kita bisa kalahkan mereka, cegah dulu mas kawin pihak laki laki.”

“Bagaimana mencegahnya?” kata Chen Jia Lin dengan pasrah

“Mudah, ditengah jalan kau bisa mengha-dangnya. Tapi, kau tidak bisa tampil dengan wajah asli, jika tidak, ketua Mu Dan tidak akan mengampunimu, Dong Ting Jun juga akan mencari kau, Tao Yu Fen dengan ibunya lebih-lebih akan celaka.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar