Suatu hari yayasan Lim Ke (Kie-jin-san- tong) yang di tinggali Lim Ke dan istri dengan Kim Ho-to dan istri, kedatangan seorang teman Kim Ho-to, semalam suntuk temannya menceritakan kejadian yang dialaminya kepada Kim Ho-to, dan meminta bantuan Kim Ho-to membantu.
Teman Kim Ho-to (Kia Ban-to) bercerita bahwa, ketika di Hun-lan Tayli di sebuah penginapan dia seperti bermimpi di bawa seseorang ke sebuah tempat yang di sebut Bu Lim It Tiauw Ke disana dia di bujuk menjual senjata dan ilmu silatnya, setelah dia bangun ternyata senjata dan ilmu silatnya sudah hilang.
Kim Ho-to pamit pada Lim Ke dan istrinya untuk membantu Kia Ban-to menyelidiki kasusnya, dia berjanji dalam tiga bulan dia pasti akan kembali.
3 bulan kemudian ternyata Kim Ho-to belum kembali, malah yang datang adalah Ho-lou emas dan pedang emasnya Kim Ho-to.
Lim Ke dan istrinya Sui Bi-tho dengan istri Kim Ho-to, Leng-po Siancu menjadi kalang kabut, apalagi Leng-po Siancu yang sedang hamil, dia tidak bisa melakukan perjalanan ke Tayli, terpaksa Lim Ke bersama Coh Bu-kiat berangkat menyusul Kim Ho-to.
Karangan : Qin Hong
Terjemahan: Liang J Z
3 jilid tamat, 860 halaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar