Minggu, 14 Februari 2010

Kapal Hantu

BAB 1

Pendekar menyerang kapal mewah

Kalau ada orang yang tidak mengenal nama Kapal ini, dia belum bisa disebut sebagai orang yang sudah malang melintang di dunia persilatan.
Sebuah kapal yang mendapat julukan ‘Kapal Mewah’, setiap Tahun Baru Imlek bulan 7 tanggal 7 selalu singgah di tengah Danau Tong Teng.
Dari tanggal 8 sampai tanggal 10 tengah malam kapal itu berlayar, begitu meliwati tanggal 10 tengah malam, Kapal Mewah itu segera menggantung lampion merah yang tingginya semeter enam puluh centi, menyatakan bahwa kapal itu sudah ditutup dan tidak terima tamu lagi.
Kapal itu segera menarik jangkar menuju ke sesuatu tempat lain. Kalau ingin melihat kembali, harus menunggu tahun berikutnya.
Melihat kapal yang mewah memang tidak aneh, tapi kalau bisa mengenal pemilik kapalnya, Hong Goat Jit Hujin (nyonya ke tujuh bulan angin) dan bisa mengajaknya minum-minum baru boleh merasa senang dan bangga, apalagi jika bisa membuat Jit Hujin tersenyum dengan tangannya yang halus mengandeng tanganmu keluar dari pintu ‘Ruangan Perjudian’ dan naik ke ruangan ‘Yin Ie Chuan Lou’ (Loteng Awan Hujan), maka didunia persilatan namamu akan seperti layaknya ‘menyalakan lampu di gunung yang tinggi’ terkenalnya jangan dikatakan lagi!
Tapi..apakah kau sanggup berbuat begitu? Sampai sekarang tidak ada seorangpun yang sanggup. Kalau dijelaskan, tidak satu orangpun yang berhasil, dalam setengah bulan ini sudah lebih dari 15 orang yang mencoba keberuntungan itu, tapi semuanya gagal.
Orang yang pernah berkunjung ke Kapal Mewah diantaranya adalah, ketua golongan persilatan yang berjuluk ‘It Lo Jin’( orang Tua Tunggal ), Tuan Leng. Yang bernama Leng Yi, Orang ini pernah bertarung melawan 36 pesilat kelas satu dari Bu Tong dan Siauw Lim, begitu hebatnya sampai menggemparkan dunia persilatan.
Go Cai Mo, Yin Hui Yi, dalam kurun waktu 60 tahun tidak pernah menemui tandingan. Semua orang akan gemetar jika dia telah mengerakkan lima jarinya!
Cang Kongcu (Tuan Muda Cang) yang tampan melebihi Phoa An, kaya luar biasa, sekali makan atau minum saja paling sedikit menghabiskan uang emas satu tail.
Go Kang, pengurus utama dunia persilatan 3 propinsi di selatan, siapapun tidak ada yang berani memandang rendah dirinya?
Dan banyak lagi pesilat tangguh yang telah berkunjung ke kapal itu tidak bisa disebutkan satu persatu, hanya satu kata, apa yang paling disukai dan dipandang oleh Jit Hujin, tentu yang tiada duanya didunia persilatan, baik orangnya, tinggi ilmu silatnya atau hartanya.
Apa yang dilakukan diatas Loteng Angin Hujan? Apa tugas Jit Hujin? Tentu saja siapapun tidak bisa menjawab, bila ada yang bisa bertemu dengan Tuan Leng, Yin Hui Yi, Chang Kongcu atau Go Kang, mungkin bisa mendapat jawabannya. Sayang, susah sekali menemukan mereka.
Ketika mereka menjadi tamu di Loteng Kapal Awan Hujan, mereka sangat dihormati Jit Hujin, begitu naik ke atas loteng kapal, tak ada seorang pun yang pernah melihat mereka turun selangkahpun.
Nama Kapal Mewah amat terkenal. siapapun orang dunia persilatan, semua tahu, dari kalangan atas sampai raja dan pejabat tinggi, dari kalangan bawah sampai pegawai, pesuruh dan orang tidak karuan, semua tahu tentang Kapal Mewah ini.
Nama Hong Goat Jit Hujin lebih terkenal dari Kapal Mewah nya, jika ada orang yang ingin melihat Kapal Mewah, setiap Tahun Baru Imlek bulan 7 tanggal 7 sampai tanggal 10, bisa dengan jelas melihat kapal ini di tengah danau Tong Teng.
Tapi sekarang.
Jika ingin melihat Hong Goat Jit Hujin sudah bukan hal yang mudah sebab beberapa tahun terakhir, di Kapal Mewah ini dia tidak pernah muncul lagi, tidak ada lagi yang bisa melihat wajahnya. Sekarang tidak seorangpun yang bisa menceritakan bagaimana rupa Hong Goat Jit Hujin. Kalaupun Jit Hujin benar-benar muncul, mungkin itu dianggap bukan asli orangnya.
Nama Kapal Mewah terkenal, nama Hong Goat Jit Hujin lebih terkenal lagi.

0-0-0

Sekarang telah muncul sebuah kapal lain yang penuh misteri, sebuah Kapal Hantu yang kotor, tua, hitam, seram dan sama sekali berlampu.
Sebuah kapal yang disebut Kapal Hantu tiba-tiba telah muncul, tahun ini muncul di Huang Ho, tahun lalu di Tiang Kang, tahun sebelumnya muncul di Tay Ho (Danau Besar) Tong Teng. Pernah juga berlabuh di Huang Hai (laut kuning), hal ini sudah berlangsung selama 10 tahun.
Ketika Kapal Hantu menampakkan diri di danau Tong Teng dunia persilatan menjadi geger, Kapal Hantu itu muncul pada bulan 7 tanggal 15. Ketika muncul seperti arwah, muncul begitu saja dan pergi seperti dewa naga, muncul dan kepergiannya hanya dalam waktu 12 jam, setiap muncul pasti ada pertumpahan darah!
Dalam kurun waktu 10 tahun, Kapal Hantu telah muncul 3 kali di Tong Teng. Sayangnya pada tanggal 10 Kapal Mewah sudah pergi, jadi mereka tidak pernah berpapasan, apalagi bertemu muka.
Detik-detik saat Kapal Hantu menghilang, pasti dibarengi munculnya asap seperti awan putih bergulung-gulung dari cerobong kapal naik ke angkasa. Asap tadi pelan-pelan menyatu menjadi huruf-huruf yang cukup jelas. Huruf-huruf ini terlihat sesudah Kapal Hantu lenyap dan huruf itu meramalkan apa yang akan terjadi nanti, dan kenytaannya ternyata cocok dengan apa yang tercantum di asap Kapal Hantu. Selama 10 tahun selalu sama, menjadikan Kapal Hantu seperti berita yang seram dan menakutkan, terutama bagi orang yang berbuat kejahatan, karena kejadiannya selalu menimpa orang yang berbuat jahat.

Sepuluh tahun telah merubah keadaan kedua kapal itu. Di Kapal Mewah, sering terjadi orang hilang, ada yang kehilangan saudara, ada yang kehilangan istri dan anak, ada juga yang kehilangan hartanya, tiada putusnya terjadi peristiwa itu, Siapapun tidak gampang melihat Hong Goat Jit Hujin. Kalau ada tamu yang berani tidak diundang datang, sebelum ujung kakinya menginjak Kapal Mewah tentu sudah diusir.
Sekarang orang yang bertanggung jawab terhadap tamu yang ingin mengacau di atas kapal adalah orang yang bernama Tan Cong, Tan Cong adalah jago pedang di dunia persilatan. Dia juga sebagai pewaris utama aliran pedang Thai San, dia seorang yang selalu menepati janjinya.
Ahli waris Bu Tong Pay, Liu Im Bu Hong Kiam dan aliran pedang Cing Chen telah dipermalukan olehnya.
Tahun bertambah tahun, korban bertambah banyak, orang yang berani datang mencari urusan ke atas Kapal Mewah bertambah sedikit, usaha istimewa Kapal Mewah juga bertambah maju.
Kejahatan yang terjadi didunia persilatan bertambah sedikit, semua karena adanya Kapal Hantu yang menjalankan peranannya dalam membasmi kejahatan, banyak orang meramalkan, suatu hari Kapal Hantu akan berhadapan dengan Kapal Mewah.
Ramalan ini meluas dan sudah beredar selama dua tahun, Kapal Mewah tetap hadir di tengah danau Tong Teng setiap bulan 7 tanggal 7. berlayar selepas jam 3 subuh tanggal 10. sedangkan Kapal Hantu tetap hadir seperti arwah setiap tanggal 15. menghilang bersama asap di subuh hari berikutnya. Kedua belah pihak tidak pernah bertemu.
Tahun ini tanggal 7 bulan 7 pagi-pagi di sisi danau Tong Teng sudah berkerumun ratusan orang yang ingin melihat Kapal Mewah yang besar dan megah itu.
Tidak jauh dari kerumunan manusia ada sebuah perahu kecil bergerak di bagian lain. Diatas perahu kecil itu ada seorang anak muda berumur sekitar 25-26th an. Berkulit hitam, kurus tapi terlihat sangat bersemangat, tampak seperti sudah biasa mencari nafkah diatas air, pemuda ini berbaju dan bercelana hitam ketat selain ikat pinggang yang berwarna abu-abu tidak ada barang lain di tubuhnya.
Pagi itu Kapal Mewah sudah muncul menyongsong matahari, pelan-pelan berhenti di tengah danau, orang-orang kagum dengan kilauan emas di tiang penyangga dan kilauan perak di pagar seputar kapal.
Entah darimana dan kapan tiba-tiba muncul sebuah perahu yang meluncur cepat, yang mengemudikan perahu ini berbaju indah.
Di atas geladak perahu yang tinggi berdiri dua orang nona cantik, ternyata perahu yang bergerak cepat ini berbendera dan bertuliskan antar dan jemput para tamu Kapal Mewah.
Waktu masih pagi, tamu-tamu masih merasa segar, sebentar saja perahu ini sudah penuh dengan tamu yang berbaju bagus dan berkantong gemuk, dalam sekejap perahu itu sudah menuju Kapal Mewah di tengah danau.
Saat itu perahu anak muda berbaju hitam yang berhenti di kejauhan secepat anak panah bergerak menuju ketengah danau, teknik mengemudikan perahu anak muda berbaju hitam ternyata sangat ahli, dia meluncur belakangan tapi ternyata lebih cepat tiba di Kapal Mewah.
Dalam jarak masih 50 meteran, anak muda hitam tadi sudah melemparkan kaitan bajanya pada pagar kayu berukir yang terbungkus perak di Kapal Mewah. Perahu dan dua orang penumpang perahu yang lain secara cepat juga sudah meluncur mendekat, dalam jarak 10 meteran anak muda hitam sudah melompat ke atas geladak kapal mewah yang dilapisi permadani tebal, ketika dia sedang mengikat perahu ada sesosok bayangan orang bergerak dan sudah berdiri di depan anak muda hitam, seorang tua berumur kira-kira berumur lima puluhan, hidungnya seperti elang, bermata tajam dan mukanya penuh kerutan. bersuara seperti tertawa seperti bukan, dia langsung menghadang anak muda hitam yang sedang mengikat perahunya. Dengan roman yang menghina dan suara keras berkata, ”Kau lagi, apakah kau sudah bosan hidup atau kau menganggap Kapal Mewah ini gampang dipermainkan? Haaahh?”
Anak muda hitam dengan muka kaku suara datar berkata, ”Kau juga, marga Ciu, masih seperti tahun-tahun yang sudah aku katakan, aku ingin bertemu Hong Goat Jit Hujin menanyakan masalah ayahku.”
Orang yang dipanggil Ciu, bernama Ciu Kim Tau, dia tahu anak muda hitam ini lihay sekali di atas perairan, orang menyebut dia ‘naga pengacau sungai, selama dia bekerja di atas Kapal Mewah, dia sudah bertemu dengan anak muda hitam beberapa kali.
Begitu mendengar perkataan ini mukanya buram dia menggelengkan kepala berkata, ”Lima tahun sudah berlalu, selama ini aku juga sudah berkata lima kali. Hong Goat Jit Hujin tidak akan menemui orang seperti dirimu, dia juga tidak tahu siapa ayahmu, tahu dirilah anak muda, lepaskan kaitan perahumu dan pergilah. Kuingatkan sudah dua kali jangan ada yang ketiga kalinya. Kau mencari masalah sudah lima kali, ini yang terakhir kalinya, kalau kau masih terus begitu aku akan melemparmu kedanau untuk makanan kura-kura!”
Anak muda hitam itu tetap tenang berkata, ”Aku juga ingatkan dirimu, kecuali Hong Goat Jit Hujin bersedia bertemu denganku, dan menjelaskan semuanya, kalau tidak aku akan nekat, aku sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi, hari ini aku akan membakar kapal konyol ini, kalau tidak percaya? boleh coba!”
“Kau punya kemampuan apa mau membakar kapal?” Ciu Kim Tau tertawa terbahak-bahak, ”anak muda, kalau kau mampu kau boleh coba! Begitu kau menyulut api, aku akan mencerai beraikan tubuhmu! Kalau tidak jangan panggil aku marga Ciu!”
Anak muda hitam itu juga tidak mau bertele-tele, dengan suara keras berkata, ”Jit Hujin, aku menunggumu sudah lima tahun, katakan saja mau bertemu atau tidak?”suaranya seperti petir, bisa terdengar sampai beberapa ratus meter.
Ciu Kim Tau menjadi gusar, dia maju mau mencekik leher anak muda hitam, ”kurang ajar, rupanya kau sudah bosan hidup?”
Anak muda hitam segera memiringkan kepala sambil melangkah mundur. Ciu Kim Tau ketawa menakutkan, arah cengkeramannya diubah mengarah leher bagian bawah. Anak muda hitam tidak bersuara, warna mukanya berubah seperti warna terong.
Ciu Kim Tau menambah tenaganya hendak menghalau anak muda hitam ini, tiba-tiba dia merasakan sakit pada bahu sebelah kanannya, begitu dilihat, sebuah perahu dengan cepat sudah merapat ke kapalnya, seorang tamu sudah mendahului naik, jari tengah tangan kirinya telah menotok ringan bahu kanannya, sebelum melihat jelas rupa orang itu, anak muda hitam sudah terlepas dari cengkeramannya.
Begitu tangannya terlepas, rasa sakit di bahu langsung mereda, dalam kesempatan baik ini anak muda hitam itu langsung lari ke pintu kapal ingin masuk, tapi sebuah tangan menghadang jalannya, begitu dilihat ternyata itu adalah orang yang tadi menolong dia dari tangan Ciu Kim Tau, diapun berhenti dan tersenyum.
Orang tadi balas tersenyum juga lalu berkata, ”Jangan gugup saudaraku, nanti aku juga mau ikut masuk!”
Ciu Kim Tau yang melihat menjadi kaget, orang ini umurnya juga masih muda sekitar dua 27-28than, wajahnya serupa dengan anak muda hitam yang pertama datang, seperti barang yang keluar dari cetakan yang sama. Hitam, kurus dan jelek. Kalau anak muda hitam masih tampak bersemangat tinggi, tapi orang yang baru datang berpenampilan dingin seolah-olah tubuhnya tidak berdarah, tapi kalau mereka disebut bersaudara semua orang juga akan percaya.
Anak muda hitam itu menurut, dia mengangguk dan tersenyum pada orang yang baru datang itu. Saat itu Ciu Kim Tau berpikir untuk kabur. Tapi Orang muda itu menjulurkan tangannya sambil menggelengkan kepalanya dan berkata, ”Tunggu dulu!”
Ciu Kim Tau mengerutkan alis, ”Ada apa?”
Kata orang muda itu, ”Tolong tanya, apa hubunganmu dengan Go Cai Mo Yin Hui Yi?”
Air muka Ciu Kim Tau berubah, dan berkata, ”Aku tidak kenal dengan orang yang bermarga Yin!”
Orang muda itu dengan kecut berkata, ”Mungkin waktu dia menghilang, Tuan masih belum ada disini!” dia langsung memutar badannya, berkata pada anak muka hitam, “Ayo saudara, ikut aku masuk, kita lihat-lihat ke dalam.”
Jika dia tidak menyebut saudara kepadanya, anak muda hitam tidak ada perhatian. Tapi sekarang setelah diperhatikan mukanya, dia hampir memekik, aneh sekali kenapa ada orang yang begitu mirip sekali dengannya? Yang lebih aneh lagi tidak saja mirip rupa jeleknya, warna kulit dan cara bicaranya juga mirip, karena dia lebih besar tentu saja lebih pantas dipanggil kakak, hatinya berpikir begitu mulut langsung menjawab, ”Baik, Twako!”
Merekapun melangkah masuk kedalam kapal.
Begitu masuk kedalam, mereka langsung dihampiri seorang gadis rupawan yang genit luar biasa, dia tersenyum manis sekali, dia menaruh lengannya di atas pundak orang muda yang terakhir datang, tapi orang muda ini bermuka asam dan dingin seperti salju. Dengan datar dia berkata pada anak muda hitam, ”Hiante, apa kau mau mencoba memeluk nona ini, kalau tidak mau jangan memeluk!” dia mendorong nona itu pada anak muda hitam agar dipeluk.
Anak muda hitam itu tidak suka tapi mau menolak atau bicara sudah tidak keburu, begitu nona itu menghampiri, tubuhnya menyisi tangan menahan. Sesudah bergeser semeter setengah, hilanglah tujuan sandaran nona itu, karena ada tenaga dorongan yang tidak bisa ditahan, dia terbanting, kedua tangannya tidak keburu menahan, hidung dan mulut mencium lantai, biarpun ada permadani yang tebal, sakitnya terasa di jantung dan paru-paru, dia tidak mau menjerit, karena merasa malu, dia diam di lantai tidak bisa bangun lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar