BAB 1
PERJODOHAN YANG BAIK
WANITA CANTIK DAN PENDEKAR
TERJADI HAL TIDAK TERDUGA
LILIN MERAH MENJADI BUTIRAN ES
BURUNG YUAN YANG BERSUKA RIA
SIA SIA BERBAGI RASA
PERJODOHAN SEPERTI ALIS DAN BULU MATA
BIJI TERATAI DAN DAUN EMAS
BEREBUT LUMUT DI MUSIM GUGUR
SEPATU HUJAN BERAPA KALI DIPAKAI
BAYANGAN DINDING DAN SINAR BULAN YANG PUTIH
SEPERTI BUNGA YANG BERTUMPUK
KATA LEMBUT MEMBUAT TAKUT DAN TERKEJUT
DUPA DAN TULISAN DI KAIN MEMENUHI KERANJANG
HUJAN MEMBUAT UDARA DINGIN
MALAM BERMIMPI DI JEMPUT ROH
Shi Da Zu
Secangkir Mutiara
A Pernikahan Yang Mewah
Semua orang persilatan sedang berkumpul di Zhong Zhou (nama kota). Hari ini adalah hari yang meriah, di kota Luo Yang di depan rumah pendekar Xu Zhong Yue sudah penuh sesak oleh kereta kuda.
Mereka datang untuk memberi ucapan selamat kepada Xu Zhong Yue karena hari ini dia sedang merayakan pernikahannya yang kedua.
Walaupun ini adalah pernikahannya yang kedua tapi pernikahannya tidak kalah hebat dengan pernikahan yang pertama, malah mungkin lebih meriah.
Pengantin perempuannya adalah si Cantik dari Luo Yang, sedang pengantin prianya pun sudah tidak asing lagi.
Delapan belas tahun yang lalu, sewaktu Xu Zhong Yue dengan istri pertamanya menikah, dia adalah 'orang kecil' yang tidak mempunyai nama, walaupun tidak miskin dia hanya mempunyai beberapa petak sawah, itu pun adalah warisan dari nenek moyangnya.
Tapi sekarang, siapa yang tidak kenal dengan Xu Zhong Yue? Dia adalah ketua persilatan 5 propinsi, orang-orang menjuluki dia sebagai 'Pendekar Zhong Zhou', dia mempunyai sawah beribu hektar dan kekayaan yang tidak terhitung.
Orang yang mempunyai kekayaan dan nama di dunia persilatan, pasti banyak orang yang ingin datang untuk menghormat dan sampai menjilat. Setelah mendengar kabar pernikahan Xu, merekapun segera juga datang untuk memberikan selamat.
Lilin merah dipasang di dalam rumah yang sudah penuh sesak oleh tamu-tamu. Untung di dalam rumahnya ada sebuah taman bunga, bila tidak bagaimana bisa menampung begitu banyak tamu yang tidak diundang tapi datang berduyun-duyun.
Tamu yang tidak bisa masuk ke ruang tamu, semua dipersilahkan masuk ke taman bunga. mereka ini adalah orang yang diangap kedudukannya rendah.
Tapi ada sebagian tamu dengan status sosial tinggi juga berjalan ke arah taman bunga. Taman bunga keluarga Xu di Luo Yang juga mempunyai nama. Katanya ada orang yang terkenal memberi nama taman bunga ini adalah 'Jin Gu Yuan'.( lembah taman emas )
Di taman Jin Gu Yuan, bunga yang paling banyak ditanam adalah Mu Dan (hok: bunga Bo Tan), sekarang adalah saatnya bunga Mu Dan mekar.
Tamu-tamu di taman itu melakukan hal yang mereka senangi dan mereka pilih sendiri. Yang senang minum sedang minum, yang senang bunga tampak sedang melihat bunga. Mereka bebas melakukan apa saja, karena itu tamu-tamu lebih senang berada di taman bunga daripada di ruang tamu yang sumpek.
Suasana di ruang tamupun tidak sama, tamu-tamu yang berada di ruang tamu adalah kebanyakan orang-orang yang terkenal. Mereka tertawa dan suasana sangat ramai, tamu-tamu itu memuji tuan rumah. Tapi sebaliknya di taman bunga ada terdengar pembicaraan yang sedikit mengejek tuan rumah.
Jin Gu Yuan terkenal dengan bunga Mu Dan karena itu mereka juga banyak bercerita tentang Mu Dan, setelah itu baru memuji kecantikan pengantin perempuan dan royalnya pengantin pria.
Di antara mereka ada seorang pelajar, dia hanya datang seorang diri. Sambil melihat-lihat bunga dia menggelengkan kepala.
Ada seorang tamu yang menyapanya dan berkata,
"Kakak Chu, ada apa denganmu? Bunga Mu Dan di taman bunga ini mekar begitu indah, bukankah kau menyukai bunga? Tapi mengapa kau tidak terlihat begitu gembira?"
Si pelajar ini datang dari Yang Zhou bernama Chu Tian Shu, dijuluki 'pelajar berpena besi'. Jangan salah menilainya, sepasang pena nya bisa berguna untuk menulis sajak juga bisa di pakai untuk menotok urat nadi orang, namanya di dunia persilatan pun lumayan terkenal. Sebenarnya pendekar Xu tidak mengenal orangnya, hanya kenal dengan namanya, dia menitipkan undangan untuknya. Orang yang mengantar undangannya adalah orang yang baru menyapanya. Dia bernama Shen Gong Da, pergaulannya sangat luas, dan paling suka mengurusi masalah orang lain. Dia pun berasal dari dunia persilatan, dia dijuluki 'Shun Feng Er' ( telinga segala arah angin ) karena bila ada orang bertanya kepadanya tentang semua hal yang terjadi di dunia persilatan, dia pasti akan tahu, kadang-kadang bila dia bercerita ludahnya bercipratan ke mana-mana. Tapi orang-orang sangat percaya kepada kata-katanya.
Dengan ringan Chu Tian Shu berkata,
"Aku melihat ada yang tidak pantas."
Shen Gong Da menjadi bengong dan bertanya,
"Apa yang tidak pantas?"
Jawab Chu Tian Shu,
"Bunga Mu Dan ini."
Dengan terkejut Shen Gong Da berkata lagi,
"Bunga Mu Dan yang paling terkenal di Luo Yang adalah bunga Mu Dan yang berada di Jin Gu Yuan. Mu Dan yang berwarna Ma Nao (warna seperti getah pohon pinus) dan Mu Dan yang berwarna putih sangat bagus dan indah. Dan Mu Dan hitam ini di tempat lain tidak ada, hanya ada di Luo Yang, apakah semua ini tidak cukup baik?"
Kata Chu Tian Shu,
"Semua sangat baik, jujur bicara, di tempat lain aku belum pernah melihatnya."
Tanya Shen Gong Da,
"Kalau begitu, mengapa kau masih menganggap semua ini tidak pantas?"
Jawab Chu Tian Shu,
"Karena di taman ini hanya ada bunga Mu Dan."
Shen Gong Da mengerutkan dahi dan berkata,
"Maaf, aku tidak mengerti maksudmu, memangnya bunga Mu Dan itu tidak baik?"
Chu Tian Shu berkata,
"Bukan bunganya yang tidak baik, tapi bunga itu tidak cocok dengan status tuan rumah."
Kata Shen Gong Da,
"Kau semakin aneh, apa hubungan antara bunga dan tuan rumah?"
Jawab Chu Tian Shu,
"Hubungannya sangat erat, seumpama Tao Yuan Ming (nama orang) senang dengan bunga chrysan, Chou Duan Tan (nama orang) senang dengan bunga teratai…"
Kata Shen Gong Da,
"Mereka dari aliran mana?"
Chu Tian Shu tertawa dan dia menjawab,
"Mereka bukan orang persilatan, mereka adalah sastrawan dari jaman dulu."
Shen Gong Da berkata,
"Pantas saja aku tidak tahu, sekarang katakanlah bila bunga Mu Dan itu cocok dengan orang yang bagaimana?"
Jawab Chu Tian Shu,
"Mu Dan adalah bunga yang melambangkan kekayaan, orang yang senang dengan bunga Mu Dan status sosialnya pun bermacam-macam, apalagi untuk orang kaya dan pedagang-pedagang besar."
Shen Gong Da berkata,
"Mu Dan adalah bunga perlambang kekayaan, itupun aku tahu, tapi mengapa Mu Dan tidak cocok dengan pendekar Xu?"
Jawab Chu Tian Shu,
"Karena Xu Zhong Yue adalah 'Pendekar Xu'."
Shen Gong Da sepertinya mengerti arti dari kata-kata Chu Tian Shu dan berkata,
"Aku mengerti maksudmu, Pendekar Xu senang bunga, seorang pesilat tidak seharusnya menyerupai orang-orang biasa."
Kata Chu Tian Shu,
"Mungkin aku salah menilai, bukannya aku menghina orang yang senang bunga Mu Dan, tapi aku merasa bila Pendekar Xu menyukai bunga Mu Dan, itu agak sedikit kampungan."
Shen Gong Da tertawa dan bertanya lagi,
"Kau masih melihat ada hal lain yang tidak pantas?"
Jawab Chu Tian Shu,
"Jin Gu Yuan, 3 huruf ini."
Tanya Shen Gong Da,
"Yang memberi nama ini adalah seorang yang terkenal, apakah dia tidak cukup berpengetahuan."
Chu Tian Shu tertawa dan menjawab,
"Ujian pelajar pun aku tidak lulus, mana bisa menandingi orang itu, tapi..apakah kau tahu mengapa dia memakai huruf-huruf itu?"
Jawab Shen Gong Da,
"Aku tidak begitu mengerti huruf-huruf itu, seharusnya kau yang memberitahuku."
Chu Tian Shu menjawab,
"Memang aku tidak pintar seperti orang lain tapi aku tahu orang itu mengambil nama dari nama taman orang lain, orang yang pertama menggunakan nama Jin Gu Yuan adalah Shi Chong."
Tanya Shen Gong Da,
"Siapa Shi Cong itu?"
Kata Chu Tian Shu,
"Shi Chong adalah orang yang paling kaya dalam dinasti Jin."
Kata Shen Gong Da,
"Kalau begitu nama taman itu sangat cocok untuk pendekar Xu, karena dia adalah orang paling kaya di Luo Yang."
Kata Chu Tian Shu,
"Benar, kau memang benar, aku mengatakan tidak pantas, mungkin aku salah menilai."
Shen Gong Da tampak senang dan berkata,
"Kau pun mengakui kesalahanmu."
Chu Tian Shu menarik nafas dan berkata,
"Sampai saat ini aku belum pernah bertemu dengan Xu Zhong Yue, mungkin aku salah menilainya."
Shen Gong Da menjadi bingung dan bertanya,
"Apa artinya?"
Jawab Chu Tian Shu,
"Tidak berarti apa-apa, Pendekar Xu namanya terkenal seperti guntur di siang hari bolong, memang aku tahu sekilas tentang dia bahwa dia adalah seorang pendekar, tapi tidak tahu bahwa dia adalah orang terkaya di Luo Yang."
Shen Gong Da bukan orang bodoh, dengan tertawa dia berkata,
"Aku sudah mengerti maksudmu, kalian para pelajar bila bicara selalu berputar-putar, jadi kira-kira kau menganggap Pendekar Xu tidak pantas menjadi orang terkaya? Adik Chu, aku nasihati dirimu, pendapatmu tidak cocok."
Karena Chu Tian Shu adalah tamu yang dibawa olehnya maka dia tidak sungkan mengubah panggilan 'Kakak Chu' menjadi 'adik'.
Kata Chu Tian Shu,
"Aku selalu tidak benar dalam menilai orang, harap kau banyak mengajarku."
Kata Shen Gong Da,
"Menjadi pendekar harus memiliki ilmu silat yang tinggi, tapi uang pun tidak boleh kekurangan. Bila tidak, bagaimana bisa berbuat amal?"
Kata Chu Tian Shu,
"Mungkinkah ayah Pendekar Xu adalah orang kaya?"
Jawab Shen Gong Da,
"Kau salah, sewaktu ayahnya masih hidup, aku lebih kaya darinya, jadi kembali kau salah sangka?"
Kata Chu Tian Shu,
"Karena pendekar selalu beramal maka harus memakai uang yang banyak."
Jawab Shen Gong Da,
"Ini sudah pasti, aku sendiripun melihat dalam waktu sehari dia memberi 3000 tail perak untuk teman-temannya, uangnya mengalir seperti air."
Kata Chu Tian Shu,
"Lihat, dia setiap tahun memakai begitu banyak uang, sekarang masih menjadi orang terkaya di Luo Yang, seharusnya ayahnya lebih kaya lagi dari dia. Kalau aku mengatakan ayahnya adalah orang terkaya di propinsi He Nan seperti malah merendahkan, apakah tebakanku dengan kenyataan yang ada tidak cocok? Ini sungguh aneh?"
Kata Shen Gong Da,
"Orang menjadi kaya belum tentu dapat dari warisan, untuk dia memang bisa mencari uang sendiri."
Kata Chu Tian Shu,
"Setahun penuh dia beramal dan menolong orang, dia bukan perampok juga bukan pedagang, dari mana dia mendapat begitu banyak uang?"
Shen Gong Da tertawa dan berkata,
"Aku bilang kau tidak kenal dengan keadaan di sini, tapi kata-katamu sedikit pun tidak salah, ada pepatah yang mengatakan 'orang baik pasti ada balasnya, dia beramal walaupun tidak ingin orang membalas budinya, tapi yang ingin membalas budinya juga pasti banyak'."
Chu Tian Shu mengangguk dan berkata,
"Oh, begitu."
Shen Gong Da takut Chu Tian Shu salah paham kepada Pendekar Xu dan dia berkata lagi,
"Aku akan menceritakan beberapa cerita untukmu, dalam beramal dia tidak menharapkan balasan, baik menerima 1 tail pun, dari sini saja kau sudah bisa tahu bahwa pribudi nya sangat tinggi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar