Leng Khong Tiangloo, sosok yang mengetahui kunci rahasia dari
harta karun Lie Cu Seng, dan guru terkasih dari Cong Beng,
meninggal dunia karena dibokong seseorang berilmu tinggi
Cong Beng, ditemani oleh kakaknya Cun Beng,
berusaha mencari pembunuh Leng Khong Tiangloo
Dalam perjalanannya, mereka menemukan suatu penjara istimewa,
yaitu penjara neraka dunia di telaga Pwee-jie
Penjara rahasia yang disebut Penjara Mayat Hidup atau Neraka Dunia,
terletak di Kota Iblis dan dikepalai oleh Tiat-ma Sin-kang Su In Teng,
seorang jago silat yang mengabdi kepada Pemerintah Ceng
Penjara rahasia diperuntukkan mengurung dan menyiksa musuh negara
Kaum pencinta negara yang menentang Pemerintah Ceng,
dipenjara dan dilemahkan hingga seperti mayat hidup,
dihukum sebagai kuli kerja paksa dengan tempo tak terbatas
Dipimpin oleh Ceng In Loonie, ketua Ceng Liong Hwee,
para jago-jago utama Kangouw dari selatan dan utara,
mengatur siasat untuk menyerbu Penjara Mayat Hidup,
serta melepaskan para tawanan
Hal penting terakhir yang masih menjadi teka-teki,
yaitu memecahkan petunjuk rahasia serta menemukan
harta karun Lie Cu Seng yang terpendam di Ngo-tay-san……
“Jika di belakang hari bisa bertakhta menjadi Kaisar,
kau harus mencabut semua peraturan pincang terhadap bangsa Han,
hapuskan peraturan memakai thau-cang, dan memulihkan bangsa Han.
Jika kau berjanji, kita akan membantu usahamu dengan sejumlah orang pandai.”
Sosok misterius muncul sebagai ketua rapat tahunan di gunung Cie-kim-san…..
Dialah In Ceng, yang diangkat oleh orang-orang kenamaan di Rimba Persilatan
dari pelbagai kaum di daerah selatan dan utara, sebagai Ketua.
Latar belakang dan asal-usul yang misterius, membuat banyak pihak bertanya-tanya,
siapa sebenarnya In Ceng, orang yang telah merebut hati para pendekar di kolong langit.
Terjebak dalam pusaran perebutan kedudukan sebagai Putera Mahkota,
In Ceng mendapatkan dirinya difitnah telah melakukan teluh pada Kaisar Kong Hie.
Akibatnya, In Ceng telah dipenjarakan dan sewaktu akan dilenyapkan,
In Ceng berhasil diselamatkan oleh pertolongan Tok-pie Sinnie Hui Kin Taysu.
Kaisar Kong Hie yang kecewa dan menyesal tak habisnya,
akhirnya menulis firman untuk mengangkat seorang Kaisar baru,
lalu disimpan di belakang Kong-beng-pian dalam istana Hong Thay-cu,
dan firman hanya boleh dibuka sesudah Kaisar Kong Hie meninggal dunia.
Berkat bantuan para cianpwee dunia persilatan dan para saudara angkatnya,
In Ceng dapat mencuci segala penasaran dan merebut serta memulihkan
kedudukannya sebagai seorang Pangeran dari Kerajaan Boan.
Kesempatan bersaing untuk memperebutkan takhta kerajaan terbuka lebar,
dengan memanfaatkan keadaan bahwa Dewan Kerajaan sudah dapat ditundukkan,
dan banyaknya sahabat-sahabat In Ceng yang mendukung segala usahanya, serta
membantu dan bersetia kepada In Ceng, rela berjuang biar pun masuk ke dalam lautan api.
“Mereka mau aku menentang Ceng membangun Beng dan memulihkan kebiasaan dahulu.
Sekarang aku perlu bantuan mereka, maka baik aku turut segala kemauannya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar