Cerita dibuka dengan pembunuhan 18 tokoh dunia persilatan secara misterius. Saksi peristiwa itu adalah In Ang Bi, anak salah satu dari 18 tokoh itu, yaitu : In Giok San. Gadis ini akhirnya mengalami amnesia dan diselamatkan oleh Kiam Ho Lok Cing Hui. Kiam Ho mengutus murid sulungnya Gak in Lam, untuk mencari obat Jian Lian Hok Leng di daerah barat untuk dapat menyembuhkan nona ini. Dalam pengembaraannya Gak In Lam berhasil menemukan kota emas dengan 180 patung mas yang mengandung ilmu sakti purba.
Sayang usaha Gak in Lam, mengalami rintangan dari suku Santo yang barbar dan berakibat cacatnya dia, untung dia ditolong seorang gadis suku Pek Ih (Kalana) yang akhirnya menjadi istrinya. Saat itu dia sempat membuat peta kota mas yang dikirim dengan merpati pos ke gurunya. Sayang merpati ini tidak sampai sasaran, malah ketangkap anak murid Tok Pi Sin Kun. Akhirnya rahasia kota mas itupun bocor di dunia Kang Ouw.
Cerita selanjutnya berkutat mengenai perebutan peta dan Gak In Lam suami istri oleh beberapa tokoh dunia persilatan dan usaha Su Kiam Eng, murid kedua Kiam Ho dalam mencari jejak Su-heng. Dalam petualangannya Su Kiam Eng berkenalan dengan Ih Keh Ki, cucu murid Kiam Ong Ciong Li Cin. Berdua mereka juga mengembara ke barat ke hutan rimba untuk menemukan kota mas. Disana akhirnya Ih Keh Ki diculik, dan Su Kiam Eng berkenalan dengan Kalina, adik Kalana.
Melalui perjuangan yang berat, akhirnya Su Kiam Eng mendapatkan Jian Lian Hok Leng, tetapi kota mas berhasil didapatkan oleh seorang yang berjuluk Raja Rimba. Sementara itu di dunia Kang Ouw pun terjadi pergolakan dengan munculnya organisasi rahasia Thian Liong Pang yang ingin menguasai dunia persilatan. Kemudian dengan Jian Lian Hok Leng, amnesia In Ang Bi berhasil disembuhkan. Dari situ terbongkar bahwa pembunuh 18 tokoh, Raja Rimba dan Thian Liong Pangcu adalah Kiam Ong, Ciong Li Cin. Bagaimana kisah rincinya? Bagaimana juga perkembangan hubungan Su Kiam Eng dengan Ih Keh Ki, Kalina dan In Ang Bi? Cerita menarik ini disadur oleh Gan K.L
Tidak ada komentar:
Posting Komentar