Pertarungan antara ketua Bu Tong Pay dan ketua Perkumpulan Bu Ti Bun yang diadakan setiap 10 tahun sekali di Lan Tian Bun (Pintu Langit Selatan) berakhir dengan kekalahan dari ketua Bu Tong Pay.
Konon mengapa sampai saat ini Bu Tong Pay belum dihancurkan oleh Bu Ti Bun walaupun dalam pertempuran Ketua Bu Tong Pay selalu kalah adalah karena adanya satu tokoh sakti yang berdiam didaerah terlarang di belakang perguruan Bu Tong Pay yang sangat ditakuti oleh To Ku Bu Ti walaupun ia sudah menguasai ilmu Mit Kip Mo Kang (ilmu iblis putus turunan) tingkat 8.
Dalam Perguruan Bu Tong Pay terdapat seorang murid yang selalu dijadikan sasaran latihan, ialah Wan Fei Yang yg selalu dihina dan dipandang rendah oleh murid-murid perguruan tersebut. Suatu ketika Ketua perguruan Bu Tong Pay terbunuh dan Wan Fei Yang difitnah orang sebagai pembunuhnya bersamaan dengan itu organisasi Pik Lok Sit (Batu Giok Berjatuhan) yg sudah lama menghilang memunculkan diri dalam dunia Kang Ouw. Peristiwa tentang terlepasnya tahanan Bu Tong Pay yang dikurung selama 20 tahun di Telaga Dingin terlepas konon didalangi oleh organisasi Pit Lok Sit ini yang berencana untuk menguasai dunia persilatan. Perselisihan antara Bu Tong Pay, Bu Ti Bun, Go Bi Pay dan Pik Lok Sit ini membuat banyak terjadinya pembunuhan dimana-mana. Akhirnya ilmu perubahan “Ulat Sutera” yg merupakan pusaka Bu Tong Pay yang merupakan ilmu silat tingkat tinggi akhirnya bisa didapati oleh Wan Fei Yang dikarenakan Ia terluka parah dan semua ilmu silatnya musnah yang merupakan kunci untuk melatih ilmu sakti ini. Pada akhir cerita ini muncul pula sebuah Organisasi Pembunuh Bayaran
yg sangat menakutkan “Tian Sat“ yang bahkan dapat membunuh Yan Cong Tian seorang tokoh sakti yg ilmunya paling tinggi di Bu Tong Pay. Cerita ini sepertinya mempunyai lanjutannya sebab “Tian Sat“ yang pemimpinnya kelihatannya adalah Kepala Komandan Pengawal Istana Kerajaan belum dihancurkan oleh Wan Fei Yang.
Karangan Huang Ying. Disadur oleh Aycu. Buku yang tersedia dalam bentuk ebook. Source : http://clifman.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar