Sabtu, 02 Januari 2010

Legenda Pulau Kelelawar


Seri Pendekar Harum-5

Legenda Pulau Kelelawar

Disadur : Gan KL


Chu LiuXiang bertemu lagi dengan Hu Thi Hua yang bercerita mengenai keanehan pada diri salah seorang kekasihnya, Ko A-lam anak murid Hua-shan yang tiba tiba mengacuhkan dirinya saat bepergian ditemani oleh gurunya, Koh Bwe Taysu. Koh Bwe Taysu adalah seorang beribadat berilmu tinggi, dan sudah tiga puluh tahun lebih dikabarkan tidak pernah turun gunung, tentunya berita yang mengagetkan apabila Koh Bwe Taysu ditemukan sedang melakukan perjalanan di dunia persilatan, terlebih ketika menurut Hu Thi Hua kalau Koh bwe Taysu malah sudah Hoan siok ( piara rambut ), pasti ada kejadian penting yang mengguncangkan dunia persilatan sehingga Koh Bwe Taysu keluar dan turun gunung melakukan perjalanan.

Chu dan Hu yang penasaran akhirnya mengikuti perjalanan dari arah tujuan Koh Bwe Taysu sehingga keduanya berada di kapal laut yang sedang berlayar entah kemana. Kali ini salah satu sahabat Chu dan Hu, yaitu Thio Sam yang terkenal dengan jaring emasnya turut serta berpetualang bersama Chu LiuXiang di atas perahu layar itu yang berlayar entah kemana.

Selama perjalanan, banyak kejadian aneh dan peristiwa pembunuhan yang terjadi di atas kapal tersebut. Di atas kapal layar itu, Chu bertemu dengan seorang nona yang tanpa diduga mahir memainkan jurus silat dari ilmu rahasia perguruan Hua-shan, belakangan diketahui kalau kitab pusaka perguruan Hua-shan yaitu, Jing-hong-cap-sah-sik telah hilang dicuri orang, dan rupanya itulah alasan mengapa Koh Bwe Taysu turun gunung.

Semakin lama berlayar, semakin aneh kejadian kejadian yang berlangsung di atas kapal itu, para penghuni di kapal layar itu ternyata adalah orang –orang cabang atas di dunia persilatan, belum lagi beberapa tokoh misterius yang belum terungkap identitasnya tapi kelihatan berilmu tinggi. Korban-korban pembunuhan misterius semakin banyak berjatuhan sedangkan keadaan jadi semakin misterius dan rumit ketika beberapa petugas polisi kerajaan yang sedang memburu buronan negara ikut bergabung menumpang.

Tidak lama, rombongan kapal layar itu bertemu dengan kapal lain yang berisi serombongan orang misterius yang dipimpin oleh seorang pemuda buta yang tidak kalah misterius dibanding dengan orang-orang yang sudah terlebih dahulu berada di kapal sebelumnya. Pemuda buta yang mengaku bernama Goan Sui-hun ini memiliki sejarahkeluarga yang menarik karena ia berasal dari perkampungan Bu-ceng San di Kwantiong yang sangat dihormati oleh seluruh insan persilatan, terutama setelah mendengar bahwa ia adalah putra dari Goan Tong-wan, pemimpin perkampungan Bu-ceng San yang paling di hormati di dunia persilatan.
Ternyata para penumpang kapal layar itu, semuanya mempunyai tujuan yang sama, mereka sedang menuju ke sebuah pulau misterius yang bernama Pulau Kelelawar, Piau Hok-to. Pulau yang di kabarkan menyimpan gua emas dan harta yang tak ternilai sehingga menjadi banyak incaran para insan persilatan.

Tiba di Pulau Kelelawar, para penumpang kapal dihadapkan pada kenyataan bahwa di pulau itu hakekatnya tidak ada satu pun kelelawar yang hidup, pulau itu tidak lebih dari sebuah bukit karang yang tandus, tiada bunga, tiada kehidupan, yang ada semenjak tiba di pulau itu mereka dihadapkan pada jebakan jebakan yang dipasang oleh majikan pulau itu untuk memperangkap dan membunuh mereka yang berani datang ke pulau itu. Satu persatu para pendatang kena dijebak dan dicelakai, termasuk Chu, Hu dan Thio Sam, bahkan salah satu diantaranya mengalami kejadian berat yang sangat memukul batin.

Keanehan lain di pulau itu adalah boleh dikatakan selain cahaya bulan dan bintang, hampir tidak ada sama sekali cahaya yang menerangi pulau ini, selama berada dipulau itu, mereka hidup dalam kegelapan tidak dapat melihat sesuatu apapun sama sekali, semacam orang buta saja.

Belakangan diketahui kalau pulau itu telah digunakan oleh sekelompok orang untuk berdagang jual beli, bukan barang yang mereka jual belikan akan tetapi beberapa barang pusaka, peta harta karun, kitab pusaka, racun tanpa penawar dan juga rahasia berbagai macam tokoh persilatan. Mereka yang datang ke pulau ini selain mereka ingin membeli berbagai macam pusaka ini, mereka juga ingin membeli rahasia mereka masing masing agar tidak bocor di dunia persilatan , karena jikalau bocor sudah dapat dipastikan nama besar mereka bisa rusak bahkan hancur dan seterusnya tidak bisa lagi hidup sebagai orang persilatan.

Apakah Chu LiuXiang dapat membuka rahasia mengenai pulau kelelawar ini? Apakah ada hubungannya dengan Goan Sui-hun, si pemuda buta dari Kwantung itu? Bisakah mereka selamat dari pulau rahasia itu? Dan rahasia rahasia apa yang dibawa oleh para pengunjung pulau kelelawar itu , serta bagaimana nasib Koh Bwe Taysu selanjutnya?
Setelah Coh Liu-hiang berhasil memecahkan misteri mayat kesurupan roh, dia bertemu dengan sahabat karibnya Oh Thi-hoa yang membawa kabar aneh. Ciangbunjin Hoa-san-pay, yaitu Koh-bwe Taysu, si Nikoh tua, tiba-tiba menjadi Hoan siok (piara rambut dan kembali pada kehidupan orang biasa).

Peristiwa aneh lainnya adalah ilmu pedang rahasia Hoa-san-pay, Jing-hong-cap-sah-sik (13 jurus ilmu pedang angin meniup), yang hanya dikuasai oleh ciangbunjin Hoa-san-pay dan seorang muridnya kini bisa dimainkan oleh seorang anak perempuan berumur belasan tahun dengan secara lengkap. Peristiwa-peristiwa ini tentu menimbulkan penasaran Coh Liu-hiang dan Oh Thi-hoa. Di dunia Kangouw memang telah terjadi suatu peristiwa besar, siapapun yang ingin ikut campur urusan ini pasti akan mendatangkan bencana kematian. Kalau Coh Liu-hiang pintar, seharusnya dia menghindarinya jauh-jauh. Cuma sayang orang pintar terkadang juga bisa berbuat kebodohan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar