Rabu, 06 Februari 2008

Toya Penghancur Langit

Serasa belum cukup kemalangan yang ditimpa Ong siau-sik setelah kehilangan kedua saudara angkatnya, sebuah masalah kembali menghampirinya. Pada hari yang sama ketika so Bong-seng menghembuskan napas untuk penghabisan kalinya dan pek jau-hui tewas, saudara angkat ong siau-sik, Tong Po-gou dan Pui Heng-sau justru mendapat teguran pedas dari kaisar Tio Ji serta perdana menteri Coa Keng dan terancam hukuman pancung kepala.

Dibalik ancaman hukuman pancung tersebut, tersembunyi muslihat busuk dari Coa Keng untuk memusnahkan semua kekuatan aliran putih yang ada di kotaraja.

Demi selamatkan nyawa Tong Po-gou dan Pui Heng-sau, pertempuran berdarah di wilayah Po-pan-bun dan perempatan Cau-si-ko pun tak terelakkan. Toya penghancur langit dan anak panah peluka hati menunjukkan kesaktiannya. Toya penghancur langit berhasil membantai pentolan bajingan, sementara ong siau-sik dengan tiga anak panahnya menyapu bersih para pengkhianat.

Serial Pendekar Sejati

Sampai saat ini, dikonfirmasikan serial Pendekar Sejati terdiri dari 10 judul, yaitu:

- Wen Rou Yi Dao (Golok Kelembutan, telah terbit)
- Yi Nu Ba Jian (Pedang Amarah, segera terbit)
- Jing Yan Yi Qiang (Tombak Kecantikan)
- Shang Xin Xiao Jian (Anak Panah Peluka Hati)
- Chao Tian Yi Gun (Toya Penghancur Langit)
- Qun Long Zhi Shao (Pentolan Kelompok Naga)
- Tian Xia You Di (Ada Musuh Dikolong Langit)
- Tian Xia Wu Di (Tiada Tandingan Dikolong Langit)
- Tian Xia Di Yi (Nomor Satu Dikolong Langit)
- Wu Di (Tanpa Tandingan)

Anak panah peluka hati

Bisakah manusia dengan ambisi sebesar Pek Jau-hui selamanya hidup teralingi bayang-bayang kebesaran nama Ang sui to So Bong-seng?

Pek Jau-hui si “hati yang ingin terbang, selamanya tak bisa mati” demi mencapai ambisinya menjadi manusia nomor satu dikolong langit berniat menyingkirkan saudara angkatnya.

Kalau didunia ini sudah ada Pek Jau-hui kenapa harus ada So Bong-seng? Logikanya simpel, selama So Bong-seng masih bernafas, Pek Jau-hui akan selalu menjadi nomor dua. Oleh karena itu, Pek Jau-hui harus membinasakan So Bong-seng, dan oleh karena itu jg So Bong-seng mutlak harus mati.


Saudara? Apakah arti saudara? Setipis itukah makna saudara bagi Pek Jau-hui? Yang jelas pertarungan hidup mati Pek Jau-hui-So Bong-seng tak terelakkan lagi.

Bagaimanakah hasil pertarungan tersebut? Siapa unggul? siapa asor? Lalu, bagaimana dengan adik ketiga mereka, Ong Siau-sik? Bagaimana dia harus bersikap? kemana dia akan memihak?

Mendengar kabar tentang pertarungan kedua saudara angkatnya, Ong siau-sik segera kembali ke kotaraja setelah buron bertahun-tahun. Ia mendirikan pagoda belalai gajah untuk menuntut keadilan bagi so bong-seng. Sekali lagi, pertarungan hidup-mati antara dua orang yang pernah mengangkat sumpah sehidup-semati dibawah nama saudara tak terelakkan.

Bermaksud baik untuk meredakan pertikaian antara dua saudara angkat, Un-gi mendatangi hong-yu-lo dan mencari pek jau-hui untuk bertindak sebagai penengah, tapi langkahnya itu justru berakibat fatal, tiga kekuatan besar di kotaraja mempercepat rencananya untuk melakukan pertarungan sengit.

Darah tercecer, jiwa melayang, sekali lagi kotaraja menjadi saksi bisu keserakahan ambisi manusia akan kekuasaan......

Tombak Kecantikan

Perdana menteri Coa keng menitahkan ong siau-sik untuk menghabisi Cukat sianseng. Titah yg tidak bisa ditawar-tawar lagi, Cukat siangsing tewas, atau Kim hong si yu lau akan dibasmi sampai keakar-akarnya. Tidak ada jalan lain lagi bagi Ong siau-sik, demi loyalitas dan rasa setia kawan, tidak bisa tidak Cukat siangsing harus dan musti mati.

Akan tetapi, benarkah semua jalan keluar telah tertutup bagi Ong siau-sik? Yang jelas hasil dari operasi ini adalah kegagalan total, bukannya Cukat siangsing yang tewas, malah komplotan perdana menteri Coa keng yang paling setia, Hok Tiong-su termusnahkan dan Ong siau-sik harus buron selama 3 tahun.

Belum patah arang, sekali lagi perdana menteri Coa keng melancarkan operasi untuk menghabisi Cukat siangsing. Kali ini ia mengutus Goan Capsa Heng sebagai algojo. Bentrokan besar tak terhindarkan, pertumpahan darah tak terelakkan, pertarungan habis habisan terjadi antara Lak-hap Cing-liong yang diutus Goan Capsa Heng melawan Thian-ie kisu dan 4 opas yang dikirim Cukat sianseng.

Siapa unggul? Siapa asor? Keduabelah pihak sama-sama menderita kerugian yang harus dibayar dengan jiwa rekan mereka. Goan Capsa Heng sendiri terluka parah oleh tusukan tombak Kecantikan milik Cukat sianseng, hingga menderita cau-hwee-jip-mo.

Habis manis sepah dibuang, dalam perjamuan yang diadakan Coa Keng, ia meracuni Goan Capsa Heng. Menggunakan kesempatan itu, Cukat sianseng menyelamatkan Ong siau-sik yang sudah divonis hukuman mati.

Secara iklas dan puas Goan Capsa Heng mati diujung pedang Ong siau-sik, bahkan ia menyerahkan kitab silat “anak panah peluka hati” kepadanya.

Pedang Amarah

Lui Tun menyaksikan udara makin hari makin bertambah dingin, jari jerami tangannya yang ramping dan putih bagaikan salju seakan terendus kembali udara segar bercampur bunga bwee. Penyakit yang dideritanya adalah musim dingin yang membeku atau musim semi?

Siapakah yang dapat menggambarkan perasaan hati Lui Tun? Dipermainkan oleh nasib, diombang-ambing oleh perasaan cinta dan juga dendam. Ang siu to So Bong-seng, Locu dari Kim-hong-si-yu-lau, seseorang yang pernah dicintainya sepenuh hati bahkan merupakan tunangannya, sekarang adalah pembunuh ayahnya.

Satu yang pasti, hatinya kini telah mantap, keputusan telah diambil, So Bong-seng hanya boleh sakit, tak boleh mati. Sebab dia ingin dan harus membunuhnya, membunuh dengan tangan sendiri. Didunia ini, hanya dia seorang yang berhak dan layak menghabisi nyawa So Bong-seng.

Menyadari perbedaan pandangan serta prinsip yang semakin meruncing antara dirinya dengan Pek Jau-hui yang dapat berakibat terhambatnya kemajuan kim-hong-si-yu-lau, Ong siau-sik memutuskan untuk kembali ke balai pengobatan Jau-sik-cay, mengabdikan dirinya untuk mengobati rakyat kecil.

Secara kebetulan Ong siau-sik bertemu dengan Coa Keng, perdana menteri yang paling berkuasa di kerajaan waktu itu. Dengan ancaman kelangsungan hidup kim-hong-si-yu-lo, ia dipaksa melakukan sebuah rencana busuk yakni melakukan sebuah pembunuhan, pembunuhan yang mau tidak mau harus dia lakukan, demi kedua saudara angkatnya, demi Kim-hong-si-yu-lau, pembunuhan yang akan menggemparkan kotaraja........

Golok Kelembutan

Golok kelembutan adalah karya awal Wen Rui An. Pada karya ini Wen Rui An terkesan masih mencari-cari bentuk, jalan cerita juga tidak seintens dan serumit serial 4 opas atau seri pendekar sejati selanjutnya.

Golok Kelembutan pernah diterbikan sebagai komik oleh M&C dengan judul pendekar sejati. Hanya saja membaca novel wuxia/cersilnya terasa jauh lebih bagus dari versi komiknya. Sebabnya ? Serial pendekar sejati seri awal, berbeda dengan karya WRA yang lain, banyak menekankan pada aspek psikologi para tokohnya. Hal ini tidak tergambar dengan baik di komiknya. Selain itu character design di versi komiknya yang digarap Tony Wong amat berlebihan sehingga malah terasa mengganggu

Boleh dibilang kalau ingin mengetahui perkembangan gaya penulisan Wen Rui An bacalah serial pendekar sejati yang sangat panjang ini.

Cerita :

Cerita golok kelembutan relatif cukup santai. Intrik-intriknya juga tidak serumit 4 opas atau pendekar 4 alis. Malahan ceritanya lebih menitik beratkan persahabatan dan petualangan, mengingatkan pada gaya penulisan Jin Yong. Sebaliknya pada penggambaran tokoh (character design) pengaruh Gu Long amat terasa. Antara lain adanya tokoh yang bisa makan puluhan piring (mirip Jiang Jun/Ciang Kun pada serial 4 alis). Demikian pula penggambaran tokoh yang tidak hitam putih. Ciri khas Wen Rui An baru muncul pada bagian laga, yang power levelnya kelewat khayal (kadang udah mirip dragon ball ) tapi anehnya tetap mendebarkan untuk dibaca.

Kisah persahabatan menjadi menarik karena karakter kedua (?) tokoh utama yang mengangkat saudara . Bagi yang pernah baca Sam Kok bayangin andaikata tokoh yang cerdik, ambisius sekaligus kejam seperti Cao-Cao & tokoh yang serba diplomatis & lebih suka menggunakan siasat halus serta benci cara yang kasar seperti Liu Bei bertekad menjadi sodara sehidup semati. Itulah yang terjadi di novel ini!.

Sama seperti karya Wen Rui An yang lain karya ini juga tidak menyebutkan secara spesifik masa historis yang menjadi background cerita (walau banyak yang berpendapat bahwa cerita ini berlatar belakang masa-masa akhir dinasti Song). Yang jelas kisah ini terjadi pada periode yang sama dengan serial 4 opas. Malahan pada bagian ketiga serial pendekar sejati (Jing Yan Yi Qiang) kelak tokoh utama kedua serial akan saling berhadapan!.

Senyuman dewa pedang

Perasaan seseorang kadang mirip penutup mata, seringkali menutupi mata agar tak bisa melihat hal-hal yang seharusnya dapat disaksikan dengan jelas.
Untung sekarang ia telah melihatnya, yang tidak beruntung pun kini terlihat semua.
Jarak antara untung dan tidak untung seringkali merupakan sebuah halaman kosong.
Saat kosong adalah saat tertegun, saat terkesima.
Ketika tertegun, itulah kesempatan emas bagi orang lain.
Mendadak semua orang yang tadinya tak berkutik, telah dapat bergerak dengan bebas, bahkan gerakan mereka cepat, juga ganas, telengas dan tepat sasaran.
Gerakan macam ini mustahil bisa dilakukan oleh sekawanan manusia pribumi yang sejak lahir hidup di kota kecil yang terpencil itu.
Bila serangan itu begitu cepat, tepat sasaran dan telengas, bisa dipastikan mereka termasuk di antara lima puluh jagoan tangguh dunia persilatan.
Pada saat itulah mendadak Siau-hong roboh terkapar.
Bila ada orang yang tidak roboh ketika dikerubut banyak jago tangguh dalam situasi dan kondisi yang sama sekali tak terduga ini, maka di dunia ini mungkin tak ada lagi orang yang bisa roboh terkapar.
Bagi seorang yang sudah lama berkelana dalam dunia persilatan, memiliki nama besar, punya banyak teman dan musuh, roboh terkapar artinya mati.
Benarkah Liok Siau-hong mati?
Tidak seorang pun percaya Liok Siau-hong mati, sekalipun ada orang melintangkan golok di atas tengkuknya, tak ada yang mau percaya bahwa Liok Siau-hong telah menemui ajalnya.
Tapi kali ini Liok Siau-hong benar-benar telah tewas, berangkat ke langit barat.
Sebenarnya apa yang telah terjadi?