Senin, 06 Agustus 2007

Pendekar harum

I. Maling Romantis
Diterjemahkan oleh : Gan KH
Penerbit : Tunas Tanjak, 1973. 11 jilid

Cerita di bab pertama dibuka oleh suatu peristiwa pencurian patung jade berbentuk bidadari dari sebuah rumah yang dijaga ketat oleh beberapa orang yang berkepandaian tinggi. Sebelum peristiwa itu terjadi , sebelumnya si pencuri telah berkirim surat dulu bahwa dirinya akan meminjam patung jade incarannya itu dari pemiliknya.
Walau dijaga ketat diantaranya oleh seorang petugas negara yang paling ditakuti oleh para kriminal karena kemampuan investigasinya, patung jade berbentuk bidadari itu tetap saja berhasil dicuri, si pencuri hanya meninggalkan jejak berupa bau harum samar-samar wangi bunga tulip, tanda Chu LiuXiang baru saja berkunjung.
Sedang beristirahat di atas kapal yang merupakan rumahnya, sambil mengagumi patung jade bidadari hasil curian ditemani oleh ke tiga dayangnya yang cantik, Chu LiuXiang kemudian dikejutkan oleh penemuan sesosok mayat yang terapung mendekati kapalnya.
Hasil analisa Li Ang-siu (Li HongXiu) yang memang sudah terkenal berpengetahuan luas mengenai seluk beluk tokoh dunia persilatan, mengatakan apabila mayat yang terapung itu bernama Coh Yu-cin, pimpinan tertinggi dari Thian-siang pang, sementara dari analisa terhadap luka-luka di tubuh mayat, Li berkesimpulan kalau pembunuhnya pasti berasal dari Cu Soa bun, dan dalam perguruan itu hanya ada tiga orang yaitu, Pang, Nyo dan Sebun yang memiliki kemampuan lebih untuk membunuh Coh Yu-cin.
Belum selesai mereka berdiskusi, muncul mayat kedua yang terapung mendekati kapal mereka. Li segera mengenali kalau mayat kedua adalah Sebun Jian dari perguruan Cu Soa bun. Kembali menganalisa, Li berkesimpulan kalau pembunuhnya kemungkinan adalah anak murid Lam Hay pay, belum selesai berkata, muncul mayat ketiga, Ling Ciu-ciu dari Lam Hay pay....!.
Kali ini Chu LiuXiang sudah bersiap untuk menyambut mayat ke empat, diduga bakalan muncul mayat Ca Bok-hap, yang sudah tiga puluh tahun labih terkenal sebagai si Raja Padang Pasir. Dari bekas luka pada mayat Ling Ciu-ciu, dugaan mengarah kuat kepada Ca Bok-hap sebagai pembunuhnya. Tak lama, sesuai dugaan, muncul mayat yang ditunggu-tunggunya itu, berbeda dengan keadaan tiga mayat sebelumnya, mayat terakhir ini muncul dalam keadaan tubuh yang sudah hancur.
Menganalisa mayat Ca Bok-hap, dugaan muncul apabila dia telah mati akibat racun, sedangkan racunnya sendiri kemungkinan besar adalah “air gula“ , racun ramuan dari Thian-it Sin-cui kiong, racun paling mematikan seantero dunia persilatan dari Sin Cui kiong, tempat paling misterius dalam dunia persilatan yang hanya dihuni oleh para wanita.
Masih asyik berdiskusi sambil bercanda dengan para dayang-dayangnya,...tiba-tiba muncul mayat ke-limat dihadapan Chu LiuXiang….!
Chu LiuXiang kemudian terseret ke dalam misteri pembunuhan ke lima mayat yang ditemukannya ketika tiba-tiba sudah muncul seorang perempuan di bawah dek kapal tempat dia beristirahat. Mengaku datang dari istana Sin Cui kiong, Kiong Lam-yan, nama perempuan yang menyelundup itu, menuduh Chu LiuXiang telah mencuri racun “air gula“ , Thian-it Sin-cui dari istana Sin Cui kiong. Selain mencuri, Chu juga dituduhnya telah menipu dan merayu salah seorang dayang perempuan di istana Sin Cui kiong demi untuk mencuri racun Thian-it Sin-cui. Si gadis yang diduga telah ditipu oleh Chu itu akhirnya ditemukan mati bunuh diri dalam keadaan hamil.
Kiong Lam-yan memberi waktu selama tiga puluh hari bagi pendekar kita ini untuk mengembalikan, kalaupun bukan dia yang mencuri, Chu LiuXiang harus menemukan pencuri sebenarnya yang juga adalah si perayu dari dayang Sin Cui kiong yang mati bunuh diri itu, semuanya dalam waktu tiga puluh hari.
Sebenarnya tanpa adanya ancaman dari Kiong Lam-yan pun Chu LiuXiang sudah tertarik untuk menyelidiki kasus ini. Bagi dirinya, lima mayat yang saling tidak mengenal dan berdiam di tempat yang terpisah jauh satu sama lain ditemukan mati dalam waktu dan tempat yang sama, air sakti dari Sin Cui kiong secara misterius telah dicuri orang, dan seorang gadis suci pingitan yang selama hidupnya tidak pernah bicara dengan laki laki ditemukan mati bunuh diri dalam keadaan hamil, kesemuanya adalah rentetan peristiwa yang pastinya saling berhubungan satu sama lain.
Chu LiuXiang tidak menyadari kalau rasa keinginan tahu untuk memecahkan kasus ini telah menyeretnya masuk kedalam satu skenario besar pembalasan dendam dari dua perguruan yang terlibat satu peristiwa berdarah empat puluh empat tahun silam dan melibatkan tokoh tokoh penting dari partai pengemis Kay-pang, Hua-shan, Shao-lin dan tokoh lainnya dari dunia persilatan yang hampir saja membuat kehilangan selembar nyawanya itu.



II. Rahasia Ciok Kwan Im
Diterjemahkan oleh : Gan KH
Penerbit : Tunas Tanjak, 1973. 12 jilid

Setelah berhasil mengungkap kasus pembunuhan yang ternyata berkaitan dengan intrik perebutan kekuasaan dalam tubuh Kay-pang dan Shao-lin (dalam buku Maling Romantis), akhirnya Chu LiuXiang bisa pulang kembali ke kapalnya. Angan-angannya untuk bersantai bersama ke tiga dayang yang cantik itu harus lenyap ketika mereka ternyata telah hilang diculik orang.
Demi untuk menyelamatkan mereka, Chu kemudian menempuh perjalanan panjang ke luar perbatasan Tionggoan,…..memburu penculik sampai gurun pasir!.
Kali ini perjalanan Chu ke luar perbatasan ditemani oleh sahabat setia sejak masa kecilnya yaitu, Oh Thi-hua (Hu Tie-hua), dan seorang lagi sahabat setia, Ki Ping-yan (Ji Ping-yan). Masih belum lengkap, Si “Setitik Merah Tionggoan“ ZhongYuan Yi Diahong , pembunuh bayaran nomer satu di Tionggoan, membunuh tanpa meneteskan darah, ikut bergabung dengan Chu untuk menyelidiki rahasia penculikan ketiga dayang Chu LiuXiang itu.
Boleh dibilang, inilah salah satu episode petualangan Chu yang paling baik dan seru ceritanya.
Sesampai di gurun pasir, setelah hampir mati kehausan, Chu, Oh, Ki Ping-yan dan salah satu pengawal dari Ki Ping-yan, kemudian menjadi tamu dari sebuah kerajaan di gurun pasir yang dikepalai oleh seorang Raja, Kui Je-ong.
Kerajaan Kui Je ini sedang mendapat tantangan dan gangguan dari sebuah perkumpulan di gurun pasir yang semuanya beranggotakan wanita berkepandaian tinggi dan ahli racun. Perkumpulan ini dipimpin oleh seorang perempuan misterius dengan kepandaian serta intelektualitas yang tidak terukur, Ciok Kwan Im. Ciok Kwan Im selain kemisteriusannya, oleh kalangan dunia persilatan ia juga dikenal sebagai sosok perempuan tercantik di jagat, terkejam di dunia dan berilmu paling tinggi sejak puluhan tahun lampau.
Ciok Kwan-Im dalam rencananya ternyata mengincar salah satu mustika paling berharga dari kerajaan Kui-je yang diyakininya menyimpan peta rahasia tempat penyimpanan harta karun tak ternilai dari pusaka kerajaan Kui-je. Belakangan Chu dan kawan kawan juga menyadari kalau ketiga dayang yang disayanginya itu telah jatuh pula ke tangan Ciok Kwan-im, sehingga mau tidak mau, ketiga sahabat ini kemudian bekerjasama dengan Kui Je-ong untuk melawan Ciok Kwan-im dan gerombolannya.
Kisah pertentangan kedua kubu ini tidak menjadi sesederhana yang dikira karena Ciok Kwan In yang memang misterius ternyata benar berilmu tinggi dengan kepandaian strategi yang tak ada bandingannya. Ciok Kwan Im bisa dengan leluasa keluar masuk istana Kui-je untuk membunuh siapa saja yang ia mau tanpa ada yang berhasil menghalanginya. Termasuk Chu LiuXiang dan kawan kawan pun hanya bisa memandang tanpa bisa melakukan perlawanan ketika pada suatu ketika Ciok Kwan Im secara frontal mendatangi istana Kui-je Ong untuk menantang para jagoan kita itu.
Di dalam cerita ini, kisah berputar putar dengan adanya juga satu kelompok asing lainnya yang ingin merebut kekuasaan dari Kui-je Ong, Chu LiuXiang dalam petualangannya di gurun pasir harus rela ditangkap oleh kelompok ini ketika mengadakan penyeledikan asal usul dari pemimpin kelompok asing yang sudah berhasil memeras pihak istana Kui-je.
Hasil penyelidikan mengenai pemimpin kelompok ini membuatnya hampir mati trerkejut karena dia merupakan sesosok yang sudah tidak asing lagi bagi dirinya dan pernah menjadi sahabat karibnya bermain catur dan meminum arak. Siapakah sebenarnya si pemimpin kelompok asing ini ?
Asal usul Ciok Kwan Im, yang ternyata masih bertalian dengan seluruh kejadian yang terjadi dalam petualangan Chu LiuXiang di seri sebelumnya, sosok Ciok Kwan Im ini berhubungan erat sekali dengan sebuah peristiwa yang mengguncang dunia persilatan sekitar empat puluh empat tahun sebelumnya ketika terjadi permusuhan abadi antara partai Hua-shan dan keluarga Li dari gunung Huang yang berujung pada musnahnya kedua clan ini. Kemunculan para saksi dan pemeran langsung kejadian bentrokan partai Hua-shan dan Keluarga Li dari gunung Huang empat puluh empat tahun yang lalu secara tidak terduga menjadikan misteri dan asal usul seputar Ciok Kwan Im ini akhirnya menjadi jelas, dibalik kekejamannya, Ciok Kwan Im adalah pribadi malang yang patut dikasihani.
Siapakah sebenarnya Ciok Kwan Im ini, apakah dia juga yang berada sebagai otak dari munculnya kelompok asing yang ingin merebut kekuasaan Kui-je On di istana Kui-je?
Akhir cerita dipuncaki oleh pertarungan psikologis antara Ciok Kwan Im melawan Chu LiuXiang.


III. Peristiwa Burung Kenari
Diterjemahkan oleh : Gan KH
Penerbit : Tunas Tanjak, 1973. 13 jilid

Mendekati jilid-jilid terakhir dari Rahasia Ciok Kwan Im, muncul tokoh misterius yang telah membantu, tidak hanya membantu tapi juga membunuh lawan-lawan dari Chu LiuXiang. Tokoh ini begitu misteriusnya dan setiap aksinya hanya membubuhkan tanda berupa surat yang ditandatangani dengan nama Si Burung Kenari.
Walau Chu LiuXiang berhasil membongkar rahasia Ciok Kwan Im, menolong negara Kui-je, menguraikan perselisihan antara Hus-shan dan Keluarga Li yang sudah bermusuhan sejak empat puluh empat tahun lalu, sekaligus menghancurkan gerombolan para pengikut Ciok Kwan Im, tapi hatinya masih selalu resah.
Su Rong-rong bertiga, para dayang nya yang diculik masih belum juga ditemukan, sedangkan dia sendiri masih terikat janji tiga puluh hari dengan Kiong Lam-yan dari istana Sin-cui kiong.
Selain itu siapakah sosok misterius yang menamakan dirinya Si Burung Kenari itu ?

Dalam perjalanan pulang dari gurun pasir luar perbatasan, ketika Chu dan Hu sedang beristirahat minum arak di sebuah restaurant, tiba tiba mereka didatangi oleh pasangan pendekar, yang perempuan bernama Liu WuMei dan laki-laki bernama Li YuHan, yang mengaku sebagai putra tunggal dari Li GuanYu, pendekar pedang nomer satu di dunia persilatan pada tiga puluh tahun yang lalu.
Dari percakapan selanjutnya diketahui apabila Li YuHan ternyata telah menawan Su Rong-rong dan yang lainnya, selanjutnya Li telah mengundang Chu secara paksa untuk mengunjungi rumahnya dimana Su Rong-rong dan yang lainnya telah ditawan.
Semenjak tiba di kediaman keluarga Li, berturut-turut terjadi beberapa kejadian aneh yang semuanya bertujuan untuk mencelakai Chu dan Hu. Selain beberapa keanehan pada diri pasangan Li dan Liu, juga muncul beberapa tokoh aneh dengan ilmu silat tinggi ke kediaman keluarga Li yang maksud dan tujuan kemunculannya sama sekali tidak dapat diterka oleh Chu.
Diketahui kemudian kalau tujuan Li mengundang Chu secara paksa dengan cara menahan para dayangnya ialah karena ingin menunaikan amanat ayahnya yang sebelum terkena sakit parah, telah berpesan untuk membunuh Chu LiuXiang dengan memakai barisan pedang ciptaannya, sekaligus untuk menguji barisan pedangnya itu karena Chu dikenal memiliki ilmu meringankan tubuh paling sempurna di dunia persilatan, dan hanya Chu yang paling pantas menguji dan mati, kalau ia gagal, dibawah barisan pedangnya.
Singkat cerita, Chu lolos dari ujian barisan pedang ciptaan Li GuanYu, padahal barisan pedangnya itu terdiri dari tujuh orang dari cabang atas dunia persilatan yang memiliki ilmu pedang tertinggi pada masanya.
Ternyata dibalik usaha pembunuhan Chu LiuXiang itu tersimpan cerita lain yang menyangkut asal usul dari Liu WuMei, yang bernama asli Liu Bu Bi. Liu sendiri terpaksa harus merencanakan usaha pembunuhan Chu LiuXiang karena sudah terlanjur berjanji pada seseorang dengan balasan obat pemunah dari racun yang diidapnya.
Setelah membereskan urusan dengan pasangan Liu dan Li dari keluarga Li, Chu kemudian teringat akan janjinya pada orang dari istana Sin-cui Kiong yang telah lewat tiga puluh hari, ditambah rasa penasaran Chu akan alasan dari usaha orang-orang istana Sin-cui Kiong yang selalu berusaha untuk membunuhnya. Sin-cui Kiong sendiri dipimpin oleh Cui-bok Im-ki seorang wanita misterius yang ilmu silatnya boleh dibilang malah kemungkinan lebih tinggi dibandingkan dengan Ciok Kwan Im.
Dari informasi yang diberikan oleh Liu Bu Bi, Chu akhirnya menemukan jalan masuk ke istana Sin-cui Kiong ini. Terlebih dahulu harus mendatangi sebuah biara bobrok yang dikenal dengan nama Bo-dhi Am, orang-orang yang berniat mendatangi Sin-cui Kiong harus terlebih dahulu meminta ijin dan mengutarakan maksud serta tujuan kedatangannya itu kepada seorang nikoh buta tuli yang mengurus biara kecil tersebut. Chu sendiri mengambil jalan lain, yaitu jalan rahasia yang pernah dipakai oleh salah seorang anak murid dari Sin-cui Kiong untuk bertemu dengan kekasih gelapnya.
Berhasil menyelusup masuk ke dalam istana Sin-cui Kiong, Chu dan Hu secara tidak sengaja melihat sebuah drama yang melibatkan masa lalu dari seorang tokoh persilatan terhormat yang ternyata pernah berhubungan asmara dengan salah seorang petinggi dari istana Sin-cui Kiong. Tidak hanya itu berbagai rahasia lain mengenai keadaan istana Sin-cui Kiong, rahasia tentang diri Cui-bok Im-ki, dan semua intrik dan hubungan rahasia asmara diantara penghuni dari Sincui Kiong itu.
Pada akhirnya Chu dan Hu berdua harus menghadapi pertempuran terakhir dengan Cui-bok Im-ki yang ternyata lebih mengerikan dibandingkan dengan Ciok Kwan Im. Cui-bok Im-ki adalah satu-satunya orang di dunia persilatan saat itu yang dapat mengetahui asal usul ilmu silat baik dari Chu dan Hu dengan tepat, yang tidak seorangpun sebenarnya di dunia yang tahu mengenai hal tersebut.


IV. Pendekar Harum
Diterjemahkan oleh : Gan KL
Penerbit : Pustaka Silat, 1977. 20 jilid

Pendekar Harum yang diterjemahkan oleh Gan KL ini terdiri dari dua volume cerita petualangan Chu LiuXiang yang dijadikan satu dalam satu judul. Kami akan merangkumkan-nya satu persatu untuk anda. Mulai seri ini, cerita sudah tidak ada, atau sedikit berhubungan dengan cerita sebelumnya, seri pertama sampai ketiga dari petualangan Chu LiuXiang boleh kiranya disebut sebagai trilogi dikarenakan oleh cerita yang saling berkaitan dengan erat dari seri ke-satu sampai dengan ke-tiga.

1. Mayat Hidup Kesurupan Roh
Kali ini Chu LiuXiang diundang untuk datang ke rumah salah satu sahabatnya, yaitu Cu Kin-hau (Zuo Qing Hu), yang selain terkenal karena ilmu telapak tangannya , tapi juga terkenal oleh keahliannya memasak hidangan ikan khas yang hanya hidup di bawah sungai Siu-ya-kio dekat kediamannya.
Cu Ji-ya Cu Kin-hau, selama hidupnya sangat bangga akan tiga hal ; Pertemanannya dengan Chu LiuXiang, Anak perempuannya, Cu Beng-cu yang cantik bagai bidadari, dan permusuhannya dengan Sih Ih-jin, si Pendekar Pedang Nomer Satu di Dunia , Thian-he-it-kiam-khek. Cu Kin-hau dalam waktu yang sudah ditentukan akan melangsungkan pertandingan hidup mati dengan Sih Ih-jin guna menyelesaikan perselisihan yang sudah berlangsung puluhan tahun antar keluarga mereka.
Chu LiuXiang diundang oleh Cu Ji-ya untuk menyelediki kejadian aneh yang menimpa pada diri putri tunggalnya itu. Cu beng-cu yang dikabarkan sakit berat kemudian dinyatakan meninggal, tiba tiba ternyata hidup lagi, dan ketika hidup lagi dia mengidap sakit hilang ingatan yang aneh, dimana mendadak dia mengaku sebagai nona besar dari perkampungan Sih, yang jelas bahwa pemimpin perkampungan itu adalah Sih Ih-jin yang merupakan musuh besar Cu Kin-hau. Beng-cu sendiri bersikeras bahwa dirinya adalah betul anak dari Kim-kiong hujin dari Perkampungan Si , bernama Si-in, lebih lanjut dia menuduh pihak keluarga Cu, yang merupakan musuh besar seluruh keluarga Sih telah berbuat curang dengan menculiknya.
Sementara itu di perkampungan Sih pada saat yang sama sedang diadakan upacara pemakaman dan hari berkabung, dimana pada hari itu disaat yang sama dengan bangunnya Cu Beng-cu dari sakit, nona besar perkampungan Sih, yaitu Sih In, telah meninggal akibat sakit !.
Apakah roh nona Sih dari perkampungan Sih telah masuk kedalam mayatnya nona Cu untuk bangkit dari kematiannya...?
Untuk menyelediki hal ini, Chu kemudian harus mendatangi Perkampungan Sih dan bertemu dengan Sih Ih-jin, sebetulnya kedatangan Chu ke kediaman keluarga Sih bukan hanya untuk memecahkan kasus aneh mayat kesurupan roh ini, rupanya sejak lama Chu sudah mencurigai keluarga Sih berbarengan dengan munculnya satu kelompok perampok yang berilmu tinggi di dunia persilatan. Chu menyimpan kecurigaan bahwa Sih Ih-jin yang terkenal akan ilmu pedangnya setidaknya pasti mempunyai hubungan dengan munculnya kasus perampokan besar-besaran oleh kelompok yang mempunyai ilmu pedang tinggi.
Semakin lama Chu menyelediki keluarga Sih, semakin dia dihadapkan oleh berbagai persitiwa aneh yang menyangkut setiap anggita keluarga di perkampungan Sih ini. Ada salah satu saudara kandung Sih Ih-jin yang berilmu pedang sulit dijajaki tapi ternyata tidak waras, kemudian yang lain lagi ternyata mengidap kelainan sex, dan lain sebagainya.
Jadi apakah rahasia dibalik bangkitnya mayat Cu beng-cu dengan roh nona Sih ? dan apakah betul kecurigaan Chu kalau Sih Ih-jin mempunyai hubungan dengan berbagai peristiwa perampokan yang terjadi di dunia persilatan ? dan bagaimana hasil pertandingan antara Cu Kin-hau dengan Sih ih-jin

2. Legenda Pulau Kelelawar
Chu LiuXiang bertemu lagi dengan Hu Thi Hua yang bercerita mengenai keanehan pada diri salah seorang kekasihnya, Ko A-lam anak murid Hua-shan yang tiba tiba mengacuhkan dirinya saat bepergian ditemani oleh gurunya, Koh Bwe Taysu.
Koh Bwe Taysu adalah seorang beribadat berilmu tinggi, dan sudah tiga puluh tahun lebih dikabarkan tidak pernah turun gunung, tentunya berita yang mengagetkan apabila Koh Bwe Taysu ditemukan sedang melakukan perjalanan di dunia persilatan, terlebih ketika menurut Hu Thi Hua kalau Koh bwe Taysu malah sudah Hoan siok ( piara rambut ), pasti ada kejadian penting yang mengguncangkan dunia persilatan sehingga Koh Bwe Taysu keluar dan turun gunung melakukan perjalanan.
Chu dan Hu yang penasaran akhirnya mengikuti perjalanan dari arah tujuan Koh Bwe Taysu sehingga keduanya berada di kapal laut yang sedang berlayar entah kemana. Kali ini salah satu sahabat Chu dan Hu, yaitu Thio Sam yang terkenal dengan jaring emasnya turut serta berpetualang bersama Chu LiuXiang di atas perahu layar itu yang berlayar entah kemana,
Selama perjalanan, banyak kejadian aneh dan peristiwa pembunuhan yang terjadi di atas kapal tersebut. Di atas kapal layar itu, Chu bertemu dengan seorang nona yang tanpa diduga mahir memainkan jurus silat dari ilmu rahasia perguruan Hua-shan, belakangan diketahui kalau kitab pusaka perguruan Hua-shan yaitu, Jing-hong-cap-sah-sik telah hilang dicuri orang, dan rupanya itulah alasan mengapa Koh Bwe Taysu turun gunung.
Semakin lama berlayar, semakin aneh kejadian kejadian yang berlangsung di atas kapal itu, para penghuni di kapal layar itu ternyata adalah orang –orang cabang atas di dunia persilatan, belum lagi beberapa tokoh misterius yang belum terungkap identitasnya tapi kelihatan berilmu tinggi. Korban-korban pembunuhan misterius semakin banyak berjatuhan sedangkan keadaan jadi semakin misterius dan rumit ketika beberapa petugas polisi kerajaan yang sedang memburu buronan negara ikut bergabung menumpang.
Tidak lama, rombongan kapal layar itu bertemu dengan kapal lain yang berisi serombongan orang misterius yang dipimpin oleh seorang pemuda buta yang tidak kalah misterius dibanding dengan orang-orang yang sudah terlebih dahulu berada di kapal sebelumnya. Pemuda buta yang mengaku bernama Goan Sui-hun ini memiliki sejarahkeluarga yang menarik karena ia berasal dari perkampungan Bu-ceng San di Kwantiong yang sangat dihormati oleh seluruh insan persilatan, terutama setelah mendengar bahwa ia adalah putra dari Goan Tong-wan, pemimpin perkampungan Bu-ceng San yang paling di hormati di dunia persilatan.
Ternyata para penumpang kapal layar itu, semuanya mempunyai tujuan yang sama, mereka sedang menuju ke sebuah pulau misterius yang bernama Pulau Kelelawar, Piau Hok-to. Pulau yang di kabarkan menyimpan gua emas dan harta yang tak ternilai sehingga menjadi banyak incaran para insan persilatan.
Tiba di Pulau Kelelawar, para penumpang kapal dihadapkan pada kenyataan bahwa di pulau itu hakekatnya tidak ada satu pun kelelawar yang hidup, pulau itu tidak lebih dari sebuah bukit karang yang tandus, tiada bunga, tiada kehidupan, yang ada semenjak tiba di pulau itu mereka dihadapkan pada jebakan jebakan yang dipasang oleh majikan pulau itu untuk memperangkap dan membunuh mereka yang berani datang ke pulau itu. Satu persatu para pendatang kena dijebak dan dicelakai, termasuk Chu, Hu dan Thio Sam, bahkan salah satu diantaranya mengalami kejadian berat yang sangat memukul batin.
Keanehan lain di pulau itu adalah boleh dikatakan selain cahaya bulan dan bintang, hampir tidak ada sama sekali cahaya yang menerangi pulau ini, selama berada dipulau itu, mereka hidup dalam kegelapan tidak dapat melihat sesuatu apapun sama sekali, semacam orang buta saja.
Belakangan diketahui kalau pulau itu telah digunakan oleh sekelompok orang untuk berdagang jual beli, bukan barang yang mereka jual belikan akan tetapi beberapa barang pusaka, peta harta karun, kitab pusaka, racun tanpa penawar dan juga rahasia berbagai macam tokoh persilatan. Mereka yang datang ke pulau ini selain mereka ingin membeli berbagai macam pusaka ini, mereka juga ingin membeli rahasia mereka masing masing agar tidak bocor di dunia persilatan , karena jikalau bocor sudah dapat dipastikan nama besar mereka bisa rusak bahkan hancur dan seterusnya tidak bisa lagi hidup sebagai orang persilatan.
Apakah Chu LiuXiang dapat membuka rahasia mengenai pulau kelelawar ini? Apakah ada hubungannya dengan Goan Sui-hun, si pemuda buta dari Kwantung itu? Bisakah mereka selamat dari pulau rahasia itu? Dan rahasia rahasia apa yang dibawa oleh para pengunjung pulau kelelawar itu , serta bagaimana nasib Koh Bwe Taysu selanjutnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar