Rabu, 04 Februari 2009

Bujukan gambar lukisan

Tokohnya adalah Lie Tiong Hoa, seorang pemuda pelajar yang
sebetulnya tidak ingin berkecimpung di dunia Kang Ouw karena
kelicikan, kekejaman, dan dendam permusuhan dalam Rimba Persilatan
tidak mencocoki jiwanya yang suka hidup tenang tentram; namun
perjalanan hidup membuatnya terlibat satu demi satu pergolakan /
perebutan di dunia Kang Ouw.
Setiap bergebrak, kehebatan ilmunya membuat pesilat lain tercengang,
juga tidak pernah kalah, sehingga dikagumi orang dan namanya menjadi
terkenal di seantero jagat.

Dalam suatu bagian kisahnya, Lie Tiong Hoa mengejar seorang lawan
(bukan dikejar) sampai ke tepi sebuah jurang. Lawannya itu langsung
terjun, sehingga Lie Tiong Hoa terheran-heran. Selagi bengong dan
pikirannya melayang-layang, lawannya muncul lagi di belakangnya dan
mendorongnya hingga terjatuh ke jurang. Ia selamat karena bertemu
dengan kera besar berbulu tebal. Ia lalu mengikuti kera tsb memasuki
gua berliku-liku dan bertemu dengan seorang sakti - Ay Sian (Dewa
Katai) dari See Hek yang sedang bertapa mencari pemecahan ilmunya
sampai 20 tahun. Karena ia tanpa sengaja berhasil membantu
memecahkan masalah tsb, maka ia diberi pelajaran Ie Hoa Tjiap Bok
(Memindahkan Bunga Menyambung Pohon) - ilmu mengibas untuk
membalikkan tenaga dalam, seumpama meminjam tombak lawan untuk
menembus tameng lawan itu sendiri, semacam ilmu dengan tenaga setail
melemparkan batu sekati, seperti ilmu sakti perguruan Lu Su Nio
(serial Thian San) atau seperti juga ilmu sakti keluarga Buyung
(Pendekar Tayli).

Dalam suatu perjalanan, ia dan seorang gadisnya yang membawa cangkir
mustika dihadang oleh kepala pengawal istana yang membawa beberapa
pesilat tangguh. Karena ia tidak ingin dikenali oleh kepala sie-wie
tsb, maka ia menghindar sebelum bertemu sambil mengeluarkan Ie Hoa
Tjiap Bok untuk menumbangkan pohon-pohon di hutan itu. Si kepala sie-
wie dan para pesilat itu tidak percaya bahwa hal itu bisa dilakukan
dengan tenaga manusia, sehingga lebih mempercayai penyebabnya adalah
kejadian alam (gempa).

Ia juga bisa melayang tinggi dengan ilmu ringan tubuh dan tenaga
dalamnya yang hebat, tetapi rasanya tidak ada istilah /
perumpamaan "helikopter" atau "mesin jet" ... hehe.
Ia juga punya ilmu Hoei Wan Tjioe (Tangan Kera Terbang) yang bisa
membuat tangannya mulur melebihi ukuran normal, yang sering
mengejutkan lawan-lawannya.

Perjalanan asmaranya lebih luar biasa lagi. Semua tokoh gadisnya
suka rela menyodorkan diri menjadi isterinya, rela dimadu,
sehingga "terpaksa" ia menerima nasib saja jodohnya dirangkap dengan
5 orang gadis (mestinya bisa 6 orang, tetapi yang satu tidak
diceritakan lagi). Berbeda dengan Wei Siau-po (Duke of Mount Deer)
yang aktif mendapatkan isteri-isterinya, Lie Tiong Hoa cenderung
alim sesuai derajatnya sebagai anak orang berpangkat yang terpelajar.

Menurut cayhe pribadi, BUJUKAN GAMBAR LUKISAN termasuk bagus dan
layak dibaca.

4 komentar:

  1. kalau mau baca serial ini komplit dimana yah ?

    BalasHapus
  2. Yang ditampilkan disini itu cuma sedikit resensi pembuka dari penerbitnya, kalau mau baca lengkap ya harus beli bukunya, bisa melalui saya, thanks

    BalasHapus
  3. kalo mo beli harganya berapa ya?

    BalasHapus
  4. harga 1 setnya berapa dan kalo mo pesan gimana caranya? Terima kasih.

    BalasHapus