Rabu, 03 Agustus 2011

8 Jurus Penghancur Langit

Tong Bu Ki adalah anaknya Tong Pouw yang berjuluk Leng Bin Sin Eng (Rajawali sakti berwajah dingin).

Suatu hari Tong Pouw pulang dengan tubuh yang berlumuran darah, sebelum meninggal ayahnya berpesan untuk menemui Kong Po Taysu di kuil Kie Ci meminta bantuannya untuk membalas dendam, Tong Bu Ki jadi melakukan perjalanan ke daerah selatan untuk menjumpai Kong-po taysu.

Kong Po Taysu adalah hweesio sakti juga berilmu sangat tinggi, saat itu terdengar kabar bahwa dia akan tutup usia. Saat Kong Po Taysu menemui Tong Bu Ki dia merasa heran atas pesan Tong Pouw sebab dia merasa tidak kenal dengan Tong Pouw, tapi karena sebentar lagi dia akan tutup usia maka dia memutuskan untuk mewariskan kehebatannya kepada Tong Bu Ki, melalui suara Lonceng Kesadaran dia menyalurkan tenaga dalamnya, menembus jalan darah Thian Bun Tong Bu-ki, sehingga tenaga dalam Tong Bu Ki meningkat sampai tingkat yang sangat tinggi.

Saat itu di dunia persilatan ada 4 keluarga besar (Sebenarnya 5) yang terkenal dari generasi ke generasi. Dalam perjalanan Tong Bu Ki dia terlibat dengan 4 keluarga besar itu malah jati diri Tong Bu Ki menjadi kabur, sebab beberapa pesilat tua mencurigai Tong Bu Ki mirip Tong Bun yang merupakan salah satu dari 4 keluarga terkenal di Tionggoan, 21 tahun yang silam telah terjadi sebuah peristiwa yang melibatkan beberapa keluarga besar itu dan Tong Bu Ki terlibat di dalamnya.

Dalam perjalanannya Tong Bu Ki terlibat dengan gadis-gadis cantik dari beberapa perkumpulan dan dari 4 keluarga terkenal, seperti nona Pek dari kampung hijau, Tiangsun Wan dari keluarga Tiangsun, Holan Siauyong dengan jurus Mo-ka-jiu, Suto Guo Bwee dari Thian Coan Pang, Lu Siauw-cie dari benteng tanpa bayangan, marga Lu, yang ginkangnya tiada tandingannya, mereka semua jatuh cinta pada Tong Bu Ki

Siapa yang akan menjadi jodoh Tong Bu-ki?
Berhasilkah Tong Bu-ki membongkar misteri pembunuhan ayahnya ?

Hong Sin : Pelantikan Para Malaikat

Kaizar Tiu Ong, penguasa lalim Ahala Siang, tergoda Siluman Rase yang merasuki tubuh putri jelita So Tat-ki. Akibatnya ia melalaikan kebijakan dan mengumbar keganasan yang berdampak kebobrokan selama 32 tahun.

Kiang Cu-ge, seorang kakek yang turun gunung Kun-lun pada usia 72 tahun, demi memerangi kelaliman sang Kaizar. Di antara para pahlawannya yang melegenda adalah bocah super sakti Lo-cia yang meluncur di atas roda angin-api, Yo Cian yang dibuntuti si Anjing Langit, Jaka Geledek Lui Cin-cu yang bersayap garuda, si pendekar cebol To Heng-sun yang mampu menyusup ke dalam bumi, dan banyak lagi lainnya. Dibantu para pertapa sakti pegunungan dan dewa-dewi.

Tentu saja Tiu Ong juga punya pahlawan-pahlawan seperti Jenderal Bun Tiong yang bermata tiga, Thio Kong-beng si penunggang macan kumbang dari Go-bi-san, di samping Sin Kong-pa saudara seperguruan Kiang yang murtad, serta para pertapa sakti kepulauan dan para titisan iblis siluman.

Buku ini pernah diterjemahkan antaranya menjadi: Hong Sin atawa Korban dari Paras Eilok (1932), Feng Shen/Penganugerahan Malaikat (1951), dan So Tat Kie dalam Tjerita Hong Sin (1950-an).

Sedang dari dunia film ada The Last Woman of Shang, Na Cha, the Great, serial teve Legend and the Hero serta serial animasi The Legend of Na-cha (2010).

Hong Sin (Pelantikan Para Malaikat) adalah kisah dahsyat luar biasa, paduan sejarah, legenda, dongeng, dan kepercayaan masyarakat Tionghoa yang sudah berusia 3000 tahun lebih. Setara dengan cerita masyhur dunia seperti Iliad, Ramayana, dan Maha-Bharata.

Dari khazanah ceritera klasik Tiongkok sendiri, sederajat dengan Se Yu (Ziarah ke Barat) dan trilogi Sie Jin Kui.

Tay Lauw Go Bie San

Satu kebinasaan disusul kebinasaan lainnya……
Perseteruan berdarah semakin berlanjut antara pihak Siauw Lim Pay, melawan Bu Tong Pay dan Go Bie Pay, yang didukung Pemerintah Boan



Satu persatu nyawa hilang dalam pertarungan yang dilakukan……

Kehilangan banyak orang yang dihormati, dikasihi dan dicintai, membuat Ang Hie Koan rasakan dendam membara……
Pang To Tek telah tewas, ia bertekad mengalahkan musuh utamanya, yaitu Ketua Go Bie Pay, Pek Bie Tojin…… Ang Hie Koan sekalian merencanakan penyerangan ke Go-bie-san

Serangan pertama  berakhir dengan kegagalan, melukai beberapa orang Siauw Lim dan mereka beruntung dapat menyelamatkan diri

Serangan kedua  berkesudahan dengan banyak korban berjatuhan  di pihak Siauw Lim Pay maupun Go Bie Pay

Serangan ketiga  berbuah kemenangan untuk pihak Ang Hie Koan, tetapi Pek Bie Tojin tetap dapat selamat
Ini adalah takdir yang tak dapat dilawan tenaga manusia……

“Harimau emas pergi mengikuti jalanan gunung,
kera dan bangau terbang memenuhi angkasa,
sedangnya bunga mekar, bintang akan gugur di gunung selatan.”
……akan datang waktu yang tepat untuk binasakan Pek Bie Tojin

Pedang Petir Ungu

Perlu di ketahui bahwa PEDANG PETIR UNGU merupakan cerita bersambung dari Da Jiang Han Bagian I, jilid ke 1-3, 20 bab dan Duan Liu Dao Bagian II, jilid ke 4-6, 20 bab.

Cerita ini berkisar perebutan peninggalan Kian-kun-tok-jiu, Ci-tian-kiam (Pedang Petir Ungu), Pek-hong-kiam (Pedang pelangi putih), nafsu ingin menguasai dunia persilatan, pemberontakan ingin menjadi kaisar, keinginan membalas dendam.

Sedikit ringkasan cerita sbb:

Tong Mong Ciu adalah anak dari gubernur Soa Tang juga saudara angkat dari permaisuri kaisar, saat pulang kerumahnya sehabis kunjungan dia terlibat dalam kemelut dunia persilatan.

Orang-orang persilatan tidak tahu bahwa Tong Mong Ciu adalah seorang jago muda yang sangat hebat, dia mendapat pelajaran silat dari dua orang Bu Lim Sam Tok (Tiga tunggal dunia persilatan), yaitu Tok Pi Jin Mo, Leng Hui (Manusia iblis bertangan satu) dan Giam Lo Tok Ciang, Siau Kong Houw, malah akhirnya mendapat warisan ilmu silat dari jago ketiga Bu Lim Sam Tok, Kian Kun Tok Jiu, Cukat Thian Liong, selain itu mempunyai ilmu goloknya yang kecepatannya tidak ada yang bisa menandingi. Dia juga mendapat pelajaran ilmu pedang Mo In Sin Jiauw, Sun To Hoan yang sangat hebat, yang paling menakjubkan adalah ilmu Ginkangnya nyaris tidak terlihat, seperti bisa menghilang saja.

Karena anak pejabat maka Tong Mong Ciu kurang leluasa tampil dengan muka asli, maka dia sering berganti-ganti menyamar sebagai orang lain, begitu pula dengan musuhnya yang sangat hebat dalam ilmu silat, ilmu racun dan menyamar, hanya saja Tong Mong Ciu selalu bisa mendahului musuh beratnya, sehingga musuh nya selalu kalah dan dirugikan.

Dalam urusan asmara, Tong Mong Ciu yang cakap selalu di gandrungi setiap wanita, tercatat nama nama seperti Ang-ie-lo-sat Lu Wan Leng, si cantik dunia persilatan Pouw Goat Sia, Yan Wi Wi, Meh Ji Lan, Pui Ah Wi, semua bersedia memuja Tong Mong Ciu, rela membagi cinta dan menjadi istri mudanya sekali pun

Tiga Burung Walet

Kim Peng Hu, seorang Kiam-hiap dari Siauw Lim,
melakukan pencarian terhadap ayahnya yang hilang
Satu perkelahian membuat Kim Peng Hu bertemu Keng In,
nona elok yang kemudian menjadi tunangannya……
……tetapi pernikahan hanya dapat dilaksanakan,
setelah Keng In membalas sakit hati ayah bundanya

Peristiwa hilangnya Kim In, adik dari Keng In,
membuat Kim Peng Hu, Keng In dan saudara seperguruannya,
turun gunung untuk mencari keberadaan Kim In……

Dalam perjalanan, mereka menjumpai persoalan, seperti :
mengalahkan berandal katai dari Laut timur,
menyelamatkan Kaisar yang ditawan,
memberantas bandit dari In-bu-san,
dan semua berujung dengan binasanya murid tersayang
Ang Bie Toojin dari Bu Tong Pay.

Antara Bu Tong dan Siauw Lim memang terjadi permusuhan,
pertempuran dahsyat di atas lui-tay tidak dapat dihindari!
‘Perkelahian antara Naga dan Harimau’

Kim Peng Hu, dibantu kekasihnya, Ang Pek Nio,
Tie Cin Tiangloo, Kongsun Loojin dan lainnya,
berusaha menghadapi, membereskan serta menuntaskan
semua persoalan budi, dendam, kebaikan, kejahatan serta perangkapan jodoh dengan kedua pujaan hatinya,
membikin TIGA BURUNG WALET terbang bersama