Rabu, 03 Agustus 2011

8 Jurus Penghancur Langit

Tong Bu Ki adalah anaknya Tong Pouw yang berjuluk Leng Bin Sin Eng (Rajawali sakti berwajah dingin).

Suatu hari Tong Pouw pulang dengan tubuh yang berlumuran darah, sebelum meninggal ayahnya berpesan untuk menemui Kong Po Taysu di kuil Kie Ci meminta bantuannya untuk membalas dendam, Tong Bu Ki jadi melakukan perjalanan ke daerah selatan untuk menjumpai Kong-po taysu.

Kong Po Taysu adalah hweesio sakti juga berilmu sangat tinggi, saat itu terdengar kabar bahwa dia akan tutup usia. Saat Kong Po Taysu menemui Tong Bu Ki dia merasa heran atas pesan Tong Pouw sebab dia merasa tidak kenal dengan Tong Pouw, tapi karena sebentar lagi dia akan tutup usia maka dia memutuskan untuk mewariskan kehebatannya kepada Tong Bu Ki, melalui suara Lonceng Kesadaran dia menyalurkan tenaga dalamnya, menembus jalan darah Thian Bun Tong Bu-ki, sehingga tenaga dalam Tong Bu Ki meningkat sampai tingkat yang sangat tinggi.

Saat itu di dunia persilatan ada 4 keluarga besar (Sebenarnya 5) yang terkenal dari generasi ke generasi. Dalam perjalanan Tong Bu Ki dia terlibat dengan 4 keluarga besar itu malah jati diri Tong Bu Ki menjadi kabur, sebab beberapa pesilat tua mencurigai Tong Bu Ki mirip Tong Bun yang merupakan salah satu dari 4 keluarga terkenal di Tionggoan, 21 tahun yang silam telah terjadi sebuah peristiwa yang melibatkan beberapa keluarga besar itu dan Tong Bu Ki terlibat di dalamnya.

Dalam perjalanannya Tong Bu Ki terlibat dengan gadis-gadis cantik dari beberapa perkumpulan dan dari 4 keluarga terkenal, seperti nona Pek dari kampung hijau, Tiangsun Wan dari keluarga Tiangsun, Holan Siauyong dengan jurus Mo-ka-jiu, Suto Guo Bwee dari Thian Coan Pang, Lu Siauw-cie dari benteng tanpa bayangan, marga Lu, yang ginkangnya tiada tandingannya, mereka semua jatuh cinta pada Tong Bu Ki

Siapa yang akan menjadi jodoh Tong Bu-ki?
Berhasilkah Tong Bu-ki membongkar misteri pembunuhan ayahnya ?

Hong Sin : Pelantikan Para Malaikat

Kaizar Tiu Ong, penguasa lalim Ahala Siang, tergoda Siluman Rase yang merasuki tubuh putri jelita So Tat-ki. Akibatnya ia melalaikan kebijakan dan mengumbar keganasan yang berdampak kebobrokan selama 32 tahun.

Kiang Cu-ge, seorang kakek yang turun gunung Kun-lun pada usia 72 tahun, demi memerangi kelaliman sang Kaizar. Di antara para pahlawannya yang melegenda adalah bocah super sakti Lo-cia yang meluncur di atas roda angin-api, Yo Cian yang dibuntuti si Anjing Langit, Jaka Geledek Lui Cin-cu yang bersayap garuda, si pendekar cebol To Heng-sun yang mampu menyusup ke dalam bumi, dan banyak lagi lainnya. Dibantu para pertapa sakti pegunungan dan dewa-dewi.

Tentu saja Tiu Ong juga punya pahlawan-pahlawan seperti Jenderal Bun Tiong yang bermata tiga, Thio Kong-beng si penunggang macan kumbang dari Go-bi-san, di samping Sin Kong-pa saudara seperguruan Kiang yang murtad, serta para pertapa sakti kepulauan dan para titisan iblis siluman.

Buku ini pernah diterjemahkan antaranya menjadi: Hong Sin atawa Korban dari Paras Eilok (1932), Feng Shen/Penganugerahan Malaikat (1951), dan So Tat Kie dalam Tjerita Hong Sin (1950-an).

Sedang dari dunia film ada The Last Woman of Shang, Na Cha, the Great, serial teve Legend and the Hero serta serial animasi The Legend of Na-cha (2010).

Hong Sin (Pelantikan Para Malaikat) adalah kisah dahsyat luar biasa, paduan sejarah, legenda, dongeng, dan kepercayaan masyarakat Tionghoa yang sudah berusia 3000 tahun lebih. Setara dengan cerita masyhur dunia seperti Iliad, Ramayana, dan Maha-Bharata.

Dari khazanah ceritera klasik Tiongkok sendiri, sederajat dengan Se Yu (Ziarah ke Barat) dan trilogi Sie Jin Kui.

Tay Lauw Go Bie San

Satu kebinasaan disusul kebinasaan lainnya……
Perseteruan berdarah semakin berlanjut antara pihak Siauw Lim Pay, melawan Bu Tong Pay dan Go Bie Pay, yang didukung Pemerintah Boan



Satu persatu nyawa hilang dalam pertarungan yang dilakukan……

Kehilangan banyak orang yang dihormati, dikasihi dan dicintai, membuat Ang Hie Koan rasakan dendam membara……
Pang To Tek telah tewas, ia bertekad mengalahkan musuh utamanya, yaitu Ketua Go Bie Pay, Pek Bie Tojin…… Ang Hie Koan sekalian merencanakan penyerangan ke Go-bie-san

Serangan pertama  berakhir dengan kegagalan, melukai beberapa orang Siauw Lim dan mereka beruntung dapat menyelamatkan diri

Serangan kedua  berkesudahan dengan banyak korban berjatuhan  di pihak Siauw Lim Pay maupun Go Bie Pay

Serangan ketiga  berbuah kemenangan untuk pihak Ang Hie Koan, tetapi Pek Bie Tojin tetap dapat selamat
Ini adalah takdir yang tak dapat dilawan tenaga manusia……

“Harimau emas pergi mengikuti jalanan gunung,
kera dan bangau terbang memenuhi angkasa,
sedangnya bunga mekar, bintang akan gugur di gunung selatan.”
……akan datang waktu yang tepat untuk binasakan Pek Bie Tojin

Pedang Petir Ungu

Perlu di ketahui bahwa PEDANG PETIR UNGU merupakan cerita bersambung dari Da Jiang Han Bagian I, jilid ke 1-3, 20 bab dan Duan Liu Dao Bagian II, jilid ke 4-6, 20 bab.

Cerita ini berkisar perebutan peninggalan Kian-kun-tok-jiu, Ci-tian-kiam (Pedang Petir Ungu), Pek-hong-kiam (Pedang pelangi putih), nafsu ingin menguasai dunia persilatan, pemberontakan ingin menjadi kaisar, keinginan membalas dendam.

Sedikit ringkasan cerita sbb:

Tong Mong Ciu adalah anak dari gubernur Soa Tang juga saudara angkat dari permaisuri kaisar, saat pulang kerumahnya sehabis kunjungan dia terlibat dalam kemelut dunia persilatan.

Orang-orang persilatan tidak tahu bahwa Tong Mong Ciu adalah seorang jago muda yang sangat hebat, dia mendapat pelajaran silat dari dua orang Bu Lim Sam Tok (Tiga tunggal dunia persilatan), yaitu Tok Pi Jin Mo, Leng Hui (Manusia iblis bertangan satu) dan Giam Lo Tok Ciang, Siau Kong Houw, malah akhirnya mendapat warisan ilmu silat dari jago ketiga Bu Lim Sam Tok, Kian Kun Tok Jiu, Cukat Thian Liong, selain itu mempunyai ilmu goloknya yang kecepatannya tidak ada yang bisa menandingi. Dia juga mendapat pelajaran ilmu pedang Mo In Sin Jiauw, Sun To Hoan yang sangat hebat, yang paling menakjubkan adalah ilmu Ginkangnya nyaris tidak terlihat, seperti bisa menghilang saja.

Karena anak pejabat maka Tong Mong Ciu kurang leluasa tampil dengan muka asli, maka dia sering berganti-ganti menyamar sebagai orang lain, begitu pula dengan musuhnya yang sangat hebat dalam ilmu silat, ilmu racun dan menyamar, hanya saja Tong Mong Ciu selalu bisa mendahului musuh beratnya, sehingga musuh nya selalu kalah dan dirugikan.

Dalam urusan asmara, Tong Mong Ciu yang cakap selalu di gandrungi setiap wanita, tercatat nama nama seperti Ang-ie-lo-sat Lu Wan Leng, si cantik dunia persilatan Pouw Goat Sia, Yan Wi Wi, Meh Ji Lan, Pui Ah Wi, semua bersedia memuja Tong Mong Ciu, rela membagi cinta dan menjadi istri mudanya sekali pun

Tiga Burung Walet

Kim Peng Hu, seorang Kiam-hiap dari Siauw Lim,
melakukan pencarian terhadap ayahnya yang hilang
Satu perkelahian membuat Kim Peng Hu bertemu Keng In,
nona elok yang kemudian menjadi tunangannya……
……tetapi pernikahan hanya dapat dilaksanakan,
setelah Keng In membalas sakit hati ayah bundanya

Peristiwa hilangnya Kim In, adik dari Keng In,
membuat Kim Peng Hu, Keng In dan saudara seperguruannya,
turun gunung untuk mencari keberadaan Kim In……

Dalam perjalanan, mereka menjumpai persoalan, seperti :
mengalahkan berandal katai dari Laut timur,
menyelamatkan Kaisar yang ditawan,
memberantas bandit dari In-bu-san,
dan semua berujung dengan binasanya murid tersayang
Ang Bie Toojin dari Bu Tong Pay.

Antara Bu Tong dan Siauw Lim memang terjadi permusuhan,
pertempuran dahsyat di atas lui-tay tidak dapat dihindari!
‘Perkelahian antara Naga dan Harimau’

Kim Peng Hu, dibantu kekasihnya, Ang Pek Nio,
Tie Cin Tiangloo, Kongsun Loojin dan lainnya,
berusaha menghadapi, membereskan serta menuntaskan
semua persoalan budi, dendam, kebaikan, kejahatan serta perangkapan jodoh dengan kedua pujaan hatinya,
membikin TIGA BURUNG WALET terbang bersama

Pendekar Aneh

Bu Cek Thian dianggap merampas kerajaan dari Keluarga Lie,
membinasakan keluarga kaisar, serta menteri-menteri setia,
yang menyebabkan pertarungan perebutan takhta, pengkhianatan,
ancaman pemberontakan dan penyerbuan dari luar Tiongkok….

Kakek dan ayah Siangkoan Wan Jie dibinasakan,
ibunya ditangkap dan dimasukkan ke keraton sebagai budak.
Siangkoan Wan Jie bertekad membinasakan sang Kaisar Wanita….
….tetapi menemukan kenyataan yang sangat berbeda,
Bu Cek Thian memerintah dengan adil dan sangat dicintai rakyat….

Bu Hian Song, keponakan Kaisar Bu Cek Thian yang liehay,
berilmu silat tinggi, bermaksud merampas kedudukan
Kaisar tanpa mahkota di dalam Rimba Persilatan.
Pertemuannya dengan Lie It di Kim-teng,
membuat Hian Song jatuh cinta pada Lie It….

Setelah gagal merebut kursi Bengcu Dunia Persilatan,
Lie It, seorang pangeran Kerajaan Tong,
berencana membunuh Kaisar dengan menyusup ke istana,
tetapi berakhir dengan kegagalan dan lari keluar perbatasan
bersama isterinya, Tiangsun Pek….

Perseteruan, pertolongan, permusuhan,
membuat mereka terjepit di antara cinta, budi dan dendam…

Seruling Emas Teratai Giok

Cho Siau hoa adalah seorang pemuda cakap murid Kiu Tiauw Sianseng dari Liok-ho-bun, dalam perjalanan pulang ke rumahnya ditengah jalan mendapat titipan dari seorang tua pincang. untuk membawa surat dan sebuah perhiasan Giok ke Ngo-liong-cung, sebuah perumahan yang terkenal dengan ilmu Liong-jiauw-jiu (Cengkeraman naga), tapi setelah menyampaikan titipannya terjadi salah paham dan hampir saja Cho Siau Hoa di tahan oleh pemilik Ngo-Liong-cung, untung orang tua pincang yang memberikan titipan datang menyusul dan menolong Cho Siau Hoa keluar dari perkampungan itu

Ternyata orang pincang itu adalah seorang kosen yang ilmu silatnya sangat tinggi bahkan tidak ada tandingannya.

Cho Siau Hoa di panggil saudara kecil oleh orang pincang ini, dan di berikan sebuah buku silat, buku itu merupakan kumpulan ilmu silat yang telah dikumpulkan oleh orang pincang ini seumur hidupnya.

Begitu Cho Siau Hoa sampai di rumahnya, ternyata telah terjadi peristiwa di rumah dia, ayahnya tewas di bunuh dan ibunnya menghilang.

Tapi dalam cerita selanjutnya ternyata ayahnya masih hidup, dan Cho Siau Hoa terlibat dalam sebuah perkumpulan misterius yang berkaitan dengan peristiwa berdarah yang terjadi dua puluh tahun yang lalu.

Cho Siau Hoa mempelajari ilmu silat tinggi, berlatih Kiu-yang-sin-kang dan mendapat tambahan tenaga dalam 20 th latihan sehingga ilmu silatnya sangat tinggi, dia berusaha memecahkan peristiwa berdarah itu, juga terlibat asmara dengan beberapa gadis cantik, sehingga akhir cerita mendapat lebih dari 1 istri. Happy Ending.

Panji Pusaka

Saat berumur 13 tahun Tong Seng Hoa sudah terlunta-lunta sebab ibunya sudah di bantai musuh, dan ayahnya hilang entah kemana, hingga tinggal dia sendiri, bahkan dia masih di cari musuh keluarganya ingin di bunuh untuk mencabut rumput sampai ke akarnya, beruntung dengan kecerdikannya dia berhasil lolos.

Selanjutnya dia berguru pada seorang tua di sebuah gunung selama tiga tahun, tapi setelah berguru dia malah akan di bunuh oleh gurunya, akhirnya gurunya mengusir dia dan mengatakan 1 tahun kemudian jika dia bertemu lagi dengan gurunya maka dia akan di bunuh.

Saat itu di dunia persilatan ada lima kekuatan yang masing masing menguasai wilayahnya, yaitu di barat See Leng, di selatan Lam-cian, di tengah Tiong Leng, di utara Pak Leng, di timur Tong Leng. Mereka dalam keadaan seimbang, siapa pun tidak saling mengalahkan, kecuali Tiong Leng (Tengah) yang paling unggul, mereka bersama-sama orang-orang persilatan sedang giat-giatnya mencari Tan-sim-kie (Panji Tulus dan setia), sebab di dalam Tan-sim-kie tersimpan ilmu silat yang sangat tinggi, juga bisa menawarkan segala macam racun, siapa pun yang mendapatkan Tan-sim-kie akan menguasai dunia persilatan.

Akhirnya Tong Seng Hoa berhasil mendapatkan Tan-sim-kie, tapi dia terus menerus di buru oleh orang-orang persilatan yang menginginkan Tan-sim-kie, sehingga terjadilah pembunuhan besar besaran.

Selain berusaha mempertahankan Tan-sim-kie, Tong Seng Hoa juga mencari pembunuh ibu dan ayahnya.

Po Kiam Kim Tje

Lie Bouw Pek, yang bercita-cita menikahi nona elok dan gagah,
telah dipermainkan untuk bertanding silat dengan Jie Siu Lian……
Sayangnya, Jie Siu Lian yang tersohor elok dan silatnya tinggi,
telah ditunangkan sedari kecil dengan Beng Su Ciauw.
Pertolongan Lie Bouw Pek membuat Jie Siu Lian berhutang budi……
­
Di kota-raja, setelah berhasil merubuhkan beberapa jago utama,
nama Lie Bouw Pek telah ditaruh di tingkatan paling atas……
Perkenalan Lie Bouw Pek dengan Tek Siauw Hong dan Tiat Pweelek, membuat mereka
menjadi sahabat sejati dalam menghadapi fitnah……

Dan di kota-raja pula Bouw Pek berhasil menemukan Beng Su Ciauw.
­
Beng Su Ciauw, yang anggap dirinya sebagai rintangan, akhirnya mengalah dan
berusaha merangkap jodoh Siu Lian dan Bouw Pek……
Kesudahannya, Beng Su Ciauw mesti binasa akibat kenekatannya
sewaktu mencegat musuh-musuh Bouw Pek……
­
Meskipun sangat menyukai Jie Siu Lian, Lie Bouw Pek tetap
bertahan pada liang-sim untuk tidak menikahi Jie Siu Lian,
serta tidak melupakan budi yang dilepas Beng Su Ciauw……
­
Peristiwa pencurian mutiara dari keraton Istana Terlarang
telah digunakan Uy Kie Pok untuk memfitnah Tek Siauw Hong.
Sebagai sahabat dan balas budi kepada Tek Siauw Hong,
Lie Bouw Pek membunuh Uy Kie Pok, lalu serahkan diri pada
pembesar negeri dan dihukum……, namun ia lenyap dari penjara.
Hanya Jie Siu Lian temukan sepucuk surat sebagai petunjuk,

“Orangnya sudah ikut Kang Lam Hoo,
pedangnya ditinggal buat jodoh di lain hari.”
­

Beng Lee Kun

Buku ini menceritakan kisah puteri seorang menteri yang elok parasnya, ia pun seorang gadis terpelajar. Sesudah memperoleh jodoh lewat sayembara memanah, gadis cantik ini mengalami gejolak dalam hidupnya, mertuanya difitnah, calon suaminya hendak dibunuh. Terpaksa gadis yang malang ini pergi dari rumah kedua orang tuanya; ia menyamar menjadi seorang pria. Namun, ia merasa kurang enak karena ketika ikut ujian kesusasteraan, ia merasa telah menipu Kaisar. Singkat cerita penyamaran itu pun lambat laun mulai dicurigai. Bagaimana kisah selanjutnya?

Kiam Kie Tjoe Kong

Setelah ditolong melarikan diri dari penjara, Lie Bouw Pek
dikirim oleh Kang Lam Hoo ke Kang-lam untuk memulihkan

semangatnya yang lumpuh karena lelakon percintaan.

Di perjalanan, Lie Bouw Pek mencuri peta ‘Tiam-hiat-hoat’
Ceng Hian Siansu yang berhasil mengejar,
akhirnya bertempur dengan Lie Bouw Pek di atas perahu,
dimana Lie Bouw Pek terjatuh dan lenyap ditelan sungai.

Beberapa tahun kemudian……

Yo Pa, yang memiliki puluhan mutiara curian dari istana,
telah menjadi incaran orang-orang kang-ouw sekaker,
dan berakibat engkong-nya dibinasakan dan
adik perempuannya diculik.

Jie Siu Lian murka terhadap kejadian yang menimpa keluarga Yo,

dan terpaksa terjun lagi ke dunia persilatan,
sekaligus mencari Lie Bouw Pek, yang diyakini masih hidup.

Lie Bouw Pek, setelah berhasil meyakinkan ‘Tiam-hiat-hoat’,
dapat menolong Jie Siu Lian yang ditotok Ceng Hian Siansu.
Mereka berdua berhasil mengatasi musuh-musuh mereka,
dan mutiara yang dicuri akhirnya dapat dikembalikan
dan pelakunya, Thio Cong-koan, telah dibinasakan

Louw Tjeng Tie

Terlahir di kampung Khee-thao-kee, luar kota Hay-teng, Hok-kian,
Louw Djeng Tie mulai belajar kun-thao di usia muda.
Setelah kematian kedua orang tuanya, Djeng Tie dikirim belajar
dalam bekas Gereja Siao Liem Si di atas bukit Siong-sam, Ho-lam.
Merasa kurang puas, Louw Djeng Tie berguru pada Hweesio Biao Tjin,
yang berperan sangat penting dalam kemajuan silat Louw Djeng Tie……

Dalam examen kun-thao (khoo-bu), pemilihan guru kun-thao
untuk mengajar soldadu, Louw Djeng Tie ‘salah turun tangan’ yang
menyebabkan kematian kaosu Shan-tong. Kecelakaan di atas
panggung luy-tai membuatnya lari dari kejaran yang berwajib……

Di Malacca, Djeng Tie melukai guru silat bangsa Melayu hingga meninggal,
serta memaksanya pindah dan menetap sementara di Singapore,
sebelum pindah ke Pulau Jawa dan menetap di kota Kendal……

Atas ajakan seorang teman, Louw Djeng Tie pindah ke Ambarawa,
dan mewujudkan keinginan membuka bu-koan.
Masalah yang timbul di Ambarawa, memaksa Louw Djeng Tie pindah
ke Wonosobo dan akhirnya menetap serta mendirikan bu-koan di Parakan

Kegagahan dan keberanian Louw Djeng Tie yang dipertunjukkan
dalam menghadapi rintangan dan cobaan dalam hidupnya,

membuat ia menjadi bintang utama dalam dunia kun-thao Tionghoa di Indonesia.

Jodoh Persilatan

Hong Ku Ling adalah seorang anak yatim piatu, dia di besarkan dan di ajar oleh gurunya Sun Sian Ki yang punya nama buruk di dunia persilatan, sebab gurunya dari golongan hitam juga adalah seorang pembunuh.

Oleh gurunya 3 jalan darah Hong Ku Ling di totok sehingga darah mengalir terbalik, sebab dengan jalan darahnya terbalik maka tenaga dalam Hong Ku Ling dengan cepat meningkat tajam, belum sempat gurunya yang berbudi membuka kembali 3 jalan darah yang ditotoknya, dia telah di bunuh oleh sebuah organisasi pembunuh misterius, sehingga pada waktu-waktu tertentu Hong Ku Ling menderita siksaan karena jalan darahnya membalik, dan makin lama waktu kambuhnya semakin pendek.

Hong Ku Ling jadi benci kepada pembunuh gurunya dan bertekad akan membalas dendam.

Cerita berjalan lancar, pas jilid 2 mengambil adengan Yo Ko masuk Coat Ceng Kok (nama tempatnya juga sama), dan adegan Yo Ko ketemu Khu Tjian Djin yang sedang dibawa oleh It Teng Taysu. Jilid 3 ada kemiripan adengan Boe Kie masuk ke sarang Beng Kauw menemukan ilmu tingkat tinggi, dan salah satu tokoh utamanya, Lan Seng karakternya mirip perpaduan Oey Yong dan Tio Beng. Tentu saja Gu Long dengan kepintarannya mengemas cerita jadi sedemikian rupa, jadi lebih menarik, tidak membosankan.

Dan ceritanya bukan mengambil adegan sana adegan sini dari beberapa cersil lalu dikemas jadi satu, kalau yang beginian paling tahan saya baca 2 lembar, tapi tetap pada alur tujuan semula cerita ini dibangun. Saya baca buku ini berturut-turut (biasanya kalau baca buku cersil tertentu suka diselingi dengan komik atau novel, karena jenuh). Cuma sayang editannya kurang. Tapi terlepas dari itu semua buku ini layak untuk dibaca dan dikoleksi.

Bencana Tok Cun Bun

Liu Ie-lian sebenarnya mencintai Tho Hoa-long, tapi karena ambisi Tho Hoa-long sangat besar, demi mendapatkan sebilah pedang, buku pedang dan buku pusaka keluarga Wie, Tho Hoa-long malah membujuk kekasihnya Liu Ie-lan agar mau menikah dengan Wie Ban-lian, pada waktu bersamaan mereka masih tetap berhubungan asmara.

Karena takut terbongkar rahasianya, Tho Hoa-long mengumpulkan orang-orang dari golongan hitam, untuk membunuh semua keluarga Wie, Wie Ban-lian yang berilmu tinggi bersama anggota keluarga lainnya tewas dibunuh, hanya putra tunggalnya Wie Eng-hong berhasil diselamatkan oleh pengurus rumah Ciu Tiang-thian.

Dua puluh tahun kemudian, Ciu Tiang-thian juga terbunuh, sebelum meninggal dia buru-buru menyerahkan Ci-sia-kiam dan buku ilmu pedang pada Wie Eng-hong, dan memberi satu perhiasan giok untuk mencari Liu Ie-hong, tapi belum sempat memberitahukan rahasia keluarganya dia sudah keburu mati.

Setelah berlatih, ilmu silat Wie Eng-hong sudah menjadi hebat, ilmu pedangnya juga sangat tinggi. Ketika dia mengetahui asal usulnya dari Liu Ie-hong, maka dia bertekad membalas dendam.

Di dalam perjalanan mencari pembunuh ayahnya, Wie Eng-hong mulai menyadari bahwa Tho Hoa-long ada dua, yang palsu dan yang asli, di belakang Tho Hoa-long masih ada satu perkumpulan besar dunia persilatan yang sangat ternama yaitu 'Tok-cun-bun', dia membunuh seluruh keluarga Wie tidak hanya untuk menutupi kisah asmaranya, juga masih ada penyebab yang lebih besar.

Wie Eng-hong masih melihat bahwa Tok-cun-bun terus menerus mengutus orang untuk membunuhnya, sedangkan ketua Tok-cun-bun, Jian-pi-sin-ni Kong Lam-ping wajahnya kelihatan baik, berhati welas asih.

Ternyata selain hubungan Kong Lam-peng dengan Tho Hoa-long sebagai guru dan murid, mereka sebenarnya adalah ibu dan anak.

Wie Eng-hong juga bertemu dengan ibu kandungnya sendiri Lian-ci Suthay, tapi saat bertemu ibu dan anak tidak bisa mengakui......

Kumpulan Kisah Dong Zhou

Negeri Zhou berdiri hampir 800 tahun. Ibu kotanya di Gaojing, bagian barat Negeri China. Konon dinasti ini ada sejak abad sebelas sebelum masehi (1066 SM -771 SM). Periodisasi ini disebut sebagai zaman Zhou Barat. Di tahun 770, Kaisar Zhou Ping memindahkan ibu kotanya ke kawasan Louyi yang berada di sebelah timur. Hingga kemudian masa itu disebut sebagai masa kekuasaan Zhou Timur, sampai Kaisar Qin berhasil menaklukkan seluruh negeri pada tahun 221 SM.

Zhou Timur sendiri dapat dibagi dalam dua periode, yakni ketika zaman musim semi dan musim gugur serta zaman negara-negara berperang. Periode zaman musim semi dan musim gugur berlangsung selama 24 tahun. Periode kedua disebut dengan masa negara berperang. Periode ini berlangsung selama 255 tahun.